Inibaru.id - Seringkali kita menjajal berbagai metode diet tapi nggak kunjung mendapatkan hasil yang kita inginkan. Alasannya karena metode diet tersebut nggak cocok dengan kondisi badan kita. Iya kan?
Nah, buat kamu yang masih mencari cara diet paling efektif, coba lakukan diet mediterania! Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Cut Hafiah menilai diet mediterania menjadi jenis diet yang paling sesuai dengan kebiasaan atau gaya hidup orang Indonesia.
Menurutnya, jenis diet ini cenderung lebih sehat dan seimbang sebab tetap mengutamakan makronutrien, mikronutrien, karbohidrat, lemak, hingga protein.
"Enggak menghilangkan karbo full, enggak. Jadi, tetap seimbang, disesuaikan sama kebiasaannya. Itu yang paling sesuai sama orang Asia, dan Amerika bahkan," kata Cut, Rabu (1/3/2023).
Diet Mayo, Keto, dan Intermittent Fasting
Di antara diet mediteranian, diet mayo, diet keto, dan diet intermittent fasting, Cut mengatakan diet mayo memiliki keunggulan paling cepat menurunkan berat badan. Akan tetapi, diet mayo juga cenderung cepat mengalami peningkatan berat badan (bounce back) apabila nggak disiplin menjalankannya.
Sementara diet keto dapat menurunkan berat badan dengan durasi nggak secepat diet mayo, akan tetapi memiliki efek jangka panjang penumpukan massa lemak yang nggak sejalan dengan berat badan yang dimiliki.
"Karena kita intervensinya, diet ketogeniknya di Indonesia itu (cenderung) dengan menggunakan lemak yang jenuh. Sedangkan aslinya (yang betul) itu menggunakan lemak tidak jenuh," kata Cut.
Mirip seperti diet keto, penurunan berat badan pada diet intermittent fasting juga cenderung nggak secepat diet mayo. Namun, jenis diet ini dapat berefek terutama bagi yang memiliki riwayat GERD.
Baca Juga:
Turunkan Hipertensi dengan Diet DASHMenurut Cut, bounce back pada diet intermittent fasting juga cenderung tinggi. Cut menegaskan diet bukan semata-mata tentang keberhasilan yang ditunjukkan pada perhitungan angka. Yang lebih penting bagaimana seseorang menjaga pola makan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan.
Diet adalah Menjaga Asupan
Terlepas dari hal tersebut, dia juga mengingatkan bahwa program diet sejatinya harus berdasarkan pada kondisi masing-masing individu dan nggak bisa disamaratakan untuk seluruh orang. Itu karena berat badan, tinggi badan, hingga aktivitas fisik setiap orang berbeda-beda.
"Base-nya diet itu kita menganalisa asupan. Jadi bukannya, 'Saya kasih (menu) makan pagi siang malam, kayak gini, ikutin, ya'. Enggak. Malah saya (sebagai ahli gizi) yang mengikuti (pasien), kayak gimana makannya biasanya? Nanti kita perbaiki," pungkas Cut.
Nah, bagaimana dengan proses dietmu, Millens? Semoga kamu segera menemukan cara diet yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuhmu, ya! (Siti Khatijah/E05)
Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Diet Mediterania Diklaim Sesuai untuk Orang Indonesia.