BerandaHits
Rabu, 12 Okt 2021 13:00

Saluran Irigasi Kota Magelang, Peninggalan Belanda yang Eksis Hingga Sekarang

Salah satu plengkung di Kota Magelang. Di atas jalan itu adalah saluran irigasi peninggalan Belanda. (bappeda.magelangkota.go.id)

Kota Magelang dikenal sebagai Kota Sejuta Bunga yang asri dan sejuk. Di sana juga ada saluran irigasi peninggalan Belanda yang sangat cantik. Seperti apa sih saluran-saluran ini?

Inibaru.id – Bicara soal Kota Magelang, yang teringat biasanya adalah julukannya berupa Kota Sejuta Bunga. Di kota ini, memang banyak taman-taman asri penuh dengan bunga yang indah. Tapi, kamu tahu nggak kalau saluran irigasi Kota Magelang sangat unik karena merupakan peninggalan Belanda yang eksis hingga sekarang.

Kalau kamu datang ke Alun-Alun Kota Magelang, sudah bisa melihat menara air alias water toren yang berdiri gagah di sana. Ukurannya cukup besar sehingga jadi ikon dari kota yang nggak jauh dari Candi Borobudur dan Yogyakarta ini.

Simak dulu yuk sejarah Kota Magelang. Dulunya, kota ini adalah kota militer oleh Belanda. Alasan Belanda menjadikannya kota militer adalah lokasinya yang strategis karena berada di tengah-tengah Semarang yang merupakan salah satu pusat pelabuhan Hindia Belanda serta Kerajaan Mataram yang ada di Yogyakarta.

Kota ini berhawa sejuk dan memiliki sistem pengairan yang menarik. Nah, omong-omong soal menara air yang berukuran besar di alun-alun, masih dipakai lo hingga sekarang oleh Perusahaan Daerah Air Minum Kota Magelang. Air ini ditampung untuk kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga.

Karena ukurannya yang besar dan tinggi, otomatis kekuatan air yang masuk ke rumah warga pun lumayan besar. Warga pun nggak membutuhkan pompa air untuk menyimpan air di penyimpanan alias tandon di atap rumah.

Menara air di Kota Magelang peninggalan Belanda. (wisatamagelang2017.wordpress)

Yang menarik adalah saluran irigasi Kota Magelang yang sangat nggak biasa. Kadang, ada lo saluran irigasi berupa sungai kecil yang melintang menyeberangi jalan. Jadi, kalau kamu lewat di bawahnya, seperti melewati terowongan pendek yang atasnya adalah sungai. Unik, ya?

Saluran irigasi ini dikenal dengan sebutan Plengkung. Dulu, para ahli dari Belanda sengaja membuat saluran inii dengan memikirkan kontur Magelang yang memang naik turun. Tujuannya tentu saja agar air bisa mengalir dengan lancar dan warga bisa mendapatkan manfaatnya.

Ada dua plengkung alias terowongan saluran air yang cukup terkenal di Magelang. Yang pertama adalah Plengkoeng Lama yang ada di Jalan Pierre Tendean. Plengkung ini dibangun pada 1883. Ada juga Plengkoeng Baru yang berlokasi di Jalan Ade Irma Suryani alias dekat dengan Taman Badaan yang dibangun pada 1920.

Ada juga sistem irigasi lain berada di pinggir jalan namun mirip dengan kolam renang super panjang berdinding tegak di setiap sisi. Di sistem ini, ada sistem penahan tarik berupa puluhan batang beton yang menyambungkan sisi satu ke sisi lainnya. Tujuannya, tentu saja agar sistem irigasi ini nggak roboh.

Saluran air yang ada di kota ini disebut dengan Boog Kotta-Leidig yang mengalir sepanjang 5 km, tepatny dari Kedungsari sampai Jagoan.

Ada juga sistem irigasi Kali Manggis yang konon dibangun pada 1857. Saat itu, sistem irigasi ini diklaim mampu mengaliri setidaknya 625 bau sawah!

Tertarik menikmati saluran air peninggalan Belanda di Magelang yang unik dan asri, Millens? (Ser/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: