BerandaHits
Rabu, 7 Feb 2023 13:55

Saat Peneliti Jerman 'Kesengsem' Dengan Kuntilanak di Kota Pontianak

Antropolog Timo Duile, peneliti kuntilanak dari Jerman. (Universitas Nasional)

Kuntilanak nggak hanya populer di kalangan masyarakat Indonesia, lo. Seorang peneliti dari Jerman bernama Timo Duile bahkan sampai mempelajarinya. Seperti apa ya hasil peneliti sang antropolog tersebut?

Inibaru.id – Kuntilanak adalah salah satu jenis hantu yang paling populer di Indonesia. Meski bikin bergidik, nyatanya kuntilanak juga ‘laris’ dijadikan tokoh dalam film, sinetron, dan berbagai hiburan lain. Bahkan, kuntilanak sampai mendapatkan perhatian dari peneliti jerman bernama Timo Duile.

Timo adalah seorang antropolog yang tertarik untuk mempelajari keterkaitan antara mahluk halus tersebut dengan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak. Menurut penelitiannya, kuntilanak sudah menjadi ikon bagi kota tersebut.

“Saya lihat kuntilanak sudah menjadi ikon. Bahkan kuntilanak sangat penting dalam mitos pendirian Kota Pontianak,” cerita Duile sebagaimana dilansir dari DW, Senin (6/2/2012).

Menurut Duile, di Pontianak, masyarakat mempercayai konsep adanya penunggu atau roh pada benda-benda yang dianggap keramat seperti pohon, batu besar, bahkan sumber air. Penunggu-penunggu ini bisa dimintai bantuan oleh masyarakat. Nah, kepercayaan ini ternyata juga ikut mempengaruhi pendirian Kota Pontianak pada zaman dahulu.

Dipercaya Terkait dengan Pendirian Kota Pontianak

Sejarah Kota Pontianak disebut-sebut terkait dengan kuntilanak. (Kompas/Shutterstock/Chendika)

Berdasarkan mitos yang berkembang di masyarakat setempat, dahulu kala ada sultan yang datang ke sebuah tempat di mana Sungai Kapuas dan Sungai Landak bertemu. Dia datang bersama dengan rombongannya.

Lokasi tersebut sangat penting karena menjadi jalur transportasi para pedagang yang memakai sungai-sungai tersebut untuk menjajakan dagangannya.

“Sayangnya, banyak bajak laut di sana,” lanjut Duile.

Sang sultan yang resah dengan keberadaan bajak laut tersebut berpikir keras untuk mengatasinya. Dia kemudian mendengar cerita tentang mahluk halus bernama kuntilanak yang membuat takut banyak orang, termasuk yang ikut serta dalam rombongannya.

“Saking takutnya, banyak rekan sultan yang tidak mau berlabuh karena saat malam hari mendengar suara kuntilanak. Mereka yakin jika hantu tersebut tinggal di pohon-pohon besar,” ungkapnya.

Sultan tersebut kemudian menemukan informasi lain, yaitu bajak-bajak laut yang beroperasi di sana nggak takut dengan siapapun karena sudah meminta bantuan mahluk-mahluk halus tersebut. Keberadaan kuntilanak di pihak bajak laut inilah yang membuat banyak orang nggak berani melawan. Mengatasi bajak laut yang bengis saja sudah bikin susah, apalagi harus ditambah dengan keberadaan hantu yang bikin bulu kuduk merinding.

Pada akhirnya, sultan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dia menebang pohon-pohon besar yang selama ini dipercaya sebagai tempat tinggal kuntilanak untuk dijadikan bahan bangunan rumah, keraton, hingga masjid. Selain itu, dia juga memasang banyak meriam dengan suara menggelegar untuk mengusir kuntilanak.

Ternyata, trik ini berhasil. Para bajak laut yang saat itu masih memiliki keyakinan animisme ciut nyalinya saat tahu sultan berani melawan kuntilanak. Mereka pun merasa nggak lagi punya cukup kekuatan untuk melakukan perlawanan terhadap pasukan sultan dan akhirnya menyingkir. Sejak saat itulah, pembangunan Kota Pontianak pun berjalan lancar tanpa gangguan.

Wah, jika kuntilanak erat dengan kepercayaan masyarakat di Pontianak, bagaimana ceritanya makhluk halus satu ini bisa terkenal di masyarat Jawa juga ya? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: