Inibaru.id - Asal usul uang bisa kita runtut jauh ke masa Romawi Kuno. Usai terbiasa melakukan barter, masyarakat Romawi kemudian menjadikan garam sebagai alat tukar. Hanya, seiring perkembangan zaman, alat tukar pun berubah-ubah menjadi emas, perak, hingga kertas bukti kepemilikan emas. Nah, kertas inilah yang kemudian jadi cikal bakal uang modern.
Kalau di Indonesia, uang modern ditetapkan pada 29 Oktober 1946 dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI). Setelah itu, Rupiah kemudian ditetapkan jadi mata uang kita. Hanya, dalam aktivitas sehari-hari, kita biasanya hanya menyebut nominal dari "uang" atau "duit" yang kita pakai.
Kalau soal penyebutan "uang" dan "duit, ada sejarahnya, lo, Millens. Ada versi yang menyebut kita mengenal sebutan "uang" dari kata "wang" yang artinya pembayaran dari emas. Hal ini disebabkan karena di zaman kerajaan, alat tukarnya adalah emas atau perak.
Barang murah bisa dibayar dengan perak. Kalau lebih murah, bisa dibayar dengan tembaga, kuningan, atau besi. Sementara emas dipakai sebagai alat tukar untuk barang dengan nilai yang lebih mahal.
Hanya, ada versi lain yang menyebut ungkapan ini berasal dari kata dari Bahasa Tiongkok "Wang An Shi". Artinya juga nggak jauh-jauh dari uang. Konon, uang emas Tiongkok dibawa para imigran dari wilayah tersebut ke sini dan sempat dijadikan alat pembayaran yang sah.
Meski begitu, ada juga orang yang percaya kalau uang berasal dari kata "daluwang" yang artinya adalah kertas yang dibuat dari kulit pohon. Di Jawa, masih banyak orang tua yang biasa menyebut uang kertas dengan sebutan ini.
Asal Mula Sebutan “Duit”
Sementara, sebutan “duit” yang lebih nggak baku dibandingkan dengan uang berasal dari kata 'duit' atau 'doit' yang merupakan uang koin kuno Eropa buatan abad ke-14. Di Eropa, duit berupa koin perak dan dipakai sebagai alat pembayaran yang sah.
Kalau di Belanda, duit adalah satuan mata uang terkecil. Kalau yang lebih besar, sebutannya Gulden. Dulu, satu Gulden punya nilai yang setara dengan 160 duit.
Nah, pada 1726, duit masuk ke Indonesia di masa penjajahan Belanda. Karena sering memegang duit sebagai alat pembayaran, hingga kini kita pun terbiasa menyebut duit, khususnya untuk uang bernilai kecil atau sedang.
Asal usul uang, duit, dan sebutannya ternyata cukup unik dan kaya akan nilai sejarah, ya? Hanya, meski uang memang penting buat kehidupan sehari-hari, jangan sampai jadi orang yang mata duitan, ya Millens. Ha ha. (Ind/IB28/E07)