Inibaru.id – Millens, kamu sadar nggak kalau semakin hari kita semakin sulit mendapatkan air bersih? Coba cek deh air PDAM yang mengalir di tempatmu. Apakah masih jernih atau sering keruh? Air sumur, khususnya di perkotaan juga biasanya kualitasnya sudah nggak bagus. Bahkan, hampir nggak mungkin kamu melihat sungai di kota yang masih jernih atau bebas dari sampah.
Semua masalah itu terlihat wajar, ya? Padahal, hal ini adalah tanda dari sesuatu yang jauh lebih mengerikan. Berdasarkan laporan dari BBC Indonesia pada Agustus 2019, disebutkan bahwa air bersih di Jawa diperkirakan akan habis pada 2040!
Laporan ini nggak main-main, lo. Berdasarkan data dari Kementerian PUPR 2012, persediaan air per kapita di Pulau Jawa masih di angka 1.169 meter kubik setiap tahun. Angka ini turun drastis jadi 476 meter kubik per tahun per orang pada 2019 lalu.
Jika dibandingkan dengan pulau lainnya yang nggak sepadat Jawa sehingga kebutuhan airnya juga nggak begitu tinggi, ketersediaan air bersih ini sangatlah mengkhawatirkan. Apalagi ditambah dengan gencarnya alih fungsi lahan dan perubahan iklim yang membuat air bersih semakin sulit dicari. Logikanya, kalau hutan-hutan dibabat, dari mana lagi air bisa diserap dan dipertahankan di dalam tanah?
Meski banyak waduk dan bendungan dibangun, tetap saja hal ini nggak bisa dijadikan solusi kalau sumber airnya saja semakin habis, resapan air menghilang, dan sungai-sungai justru dikotori dengan limbah dan sampah. Air memang tetap melimpah, tapi nggak akan bisa dikonsumsi.
Banyak orang yang memakai sumur bor demi mengatasi sulitnya mencari air bersih. Padahal, sumur bor sebenarnya merusak air tanah. Ketersediaan cadangan air di Jawa pun semakin berkurang. Lambat laun, bisa-bisa Jawa berubah jadi gurun, deh.
Melihat fakta ini, sebaiknya kita lebih arif dalam menjaga lingkungan. Jika memang sulit untuk menahan gempuran pembangunan yang membabat habis hutan, cobalah untuk menanam pepohonan yang banyak meresap dan mempertahankan air seperti bambu dan aren di dekat rumah. Selain itu, jangan lagi buang sampah, limbah rumah tangga, dan limbah lainnya ke sungai, Millens. Sayang lo air yang berharga itu malah dikotori. (Vic/IB09/E05)