BerandaHits
Selasa, 10 Jan 2022 11:16

Roti Meses yang Diolesi Margarin Ternyata Warisan Kolonial Belanda

Roti meses yang digemari orang Indonesia ternyata warisan kolonial Belanda. (Twitter/@ootttaaaaa)

Roti meses diolesi margarin sangat populer di Indonesia. Selain bisa dibuat sendiri, kamu pasti juga pernah menemukannya di toko roti. Percaya nggak kalau roti ini aslinya adalah warisan kolonial Belanda?

Inibaru.id – Di hampir semua toko roti atau bakery di Indonesia, pasti ada roti meses yang diolesi margarin. Bahkan, terkadang kita juga membuatnya sendiri rumah. Tanpa disadari, roti meses yang sangat populer di Indonesia ini adalah warisan kolonial Belanda, lo. Nggak percaya? Yuk simak cerita ini, Millens.

Nah, kita bahas soal sejarah margarin dan meses dulu, ya Millens. Jadi begini nih, ceritanya. Khusus untuk margarin yang memang sering dijadikan olesan roti. Ternyata, margarin ini kali pertama populer di dunia kuliner di Belanda, lo. Hal ini diungkap dalam Developing Food Products for Consumers with Specific Dietary Needs Journal.

Dalam jurnal ini, disebutkan bahwa margarin kali pertama dibuat sekaligus dijual di Belanda. Yang punya paten kali pertama untuk bahan makanan ini juga perusahaan Belanda bernama Jurgens & Co pada 1902. Saat itu, margarin pun mulai dipakai sebagai pengganti butter yang memakai bahan lemak sapi yang semakin mahal.

Nah, soal meses atau meises, juga mulai populer di Belanda, lo. Yang menarik, dari negara asalnya, namanya malah Hagelslag. Kalau diartikan sih ya, artinya adalah potongan-potongan gula berukuran kecil. Fungsi meises sebagaimana saat ditemukan kali pertama juga masih mirip dengan sekarang, yakni dijadikan taburan atau topping pada roti tawar putih atau roti gandum.

Menurut keterangan dari Arsip Kota Amsterdam, meses ditemukan di Ibu Kota Belanda ini pada 1800-an. Penemunya adalah B.E. Dieperink. Namun, sebenarnya sejak 1400-an, orang Belanda juga mengenal rusk, taburan yang bentuknya mirip seperti meses dan ditempatkan pada biskuit.

Meses dan margarin ditemukan dan dipopulerkan di Belanda. (Twitter.com/qia_hanabee)

Yang kali pertama memproduksi secara komersil taburan meses ini adalah perusahaan gula dari Negeri Kincir Angin bernama Venco pada 1919. Pada 1928, perusahaan lain bernama De Ruijter membuat meses dengan varian rasa yang berbeda seperti jeruk, lemon, hingga raspberry. Kalau meses cokelat, yang mempopulerkannya adalah perusahaan gula Venz, Millens.

Satu hal yang pasti, popularitas meses semakin meningkat sejak Perang Dunia II usai. Varian dari meses pun semakin banyak di dunia dan disesuaikan dengan selera masyarakat di masing-masing wilayah.

Omong-omong soal nama meses, kabarnya sih dikenal dengan nama ini gara-gara ada produk komersial dari hagelshag yang bernama Muisjes. Ya lidah orang Indonesia akhirnya mengadopsinya dengan meses, deh.

Meses awal mulanya populer di Belanda dan negara tetangganya, Belgia. Setelahnya, warga negara-negara bekas koloni Belanda seperti Suriname, Antillen Belanda, serta Indonesia juga menyukainya.

Hm, jadi memang bisa dikatakan roti meses ini memang warisan kolonial Belanda, ya Millens. (Saj,Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024