BerandaHits
Senin, 25 Des 2022 15:31

Romawi dan Sejarah Tradisi Tukar Kado Natal

Tradisi tukar kado Natal terinspirasi Romawi. (Pixabay via Kumparan)

Siapa sangka, tradisi tukar kado ketika Natal terinspirasi dari orang-orang Romawi?

Inibaru.id – Kado dan Natal tampaknya nggak bisa dipisahkan. Setiap tanggal 25 Desember, umat Kristiani merayakan hari raya Natal yang identik dengan tukar kado kepada teman, keluarga, maupun orang-orang terdekat lainnya.

Ngomong-ngomong, kamu tahu nggak kalau tradisi ini sudah ada sejak zaman Romawi? Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut ini sejarah tukar kado ketika perayaan Natal yang disadur dari Kompas (25/12).

Sejarah Tukar Kado Natal

Awal mula tradisi memberi hadiah di Hari Natal dimulai ketika festival Saturnalia oleh bangsa Romawi untuk menyembah Dewa Saturnus. Mereka memberikan hadiah sederhana pada festival tersebut selama tanggal 17-23 Desember.

Kemudian pada awal abad ke-4 M, kebiasaan bangsa Romawi dalam memberi hadiah ini dikaitkan dengan orang Majus dalam Alkitab yang juga memberikan hadiah kepada bayi Yesus. Emas, kemenyan, dan mur adalah aneka kado yang diberikan untuk Yesus pada 6 Januari. Kini, tanggal tersebut dirayakan sebagai Hari Raya Epifani atau disebut sebagai Hari Tiga Raja.

Di tangan para penulis di abad ke-4 M, seperti Egeria dan Ammianus Marcellinus, peristiwa tersebut dijadikan inspirasi tradisi bertukar hadiah di Hari Natal.

Sinterklas, sang pemberi hadiah

Ilustrasi St. Nicholas, biarawan yang dipercaya sebagai sosok Sinterklas. (via Sindonews)

Berbicara mengenai memberkan hadiah di Hari Natal, nama Sinterklas tentu nggak bisa dilupakan. Ia merupakan sosok yang diketahui sebagai pemberi hadiah secara sembunyi-sembunyi dari rumah ke rumah.

Konon, Sinterklas adalah seorang biarawan bernama St. Nicholas yang berasal dari Myria, Turki, sekitar 280 M. Kebiasaan memberi kado ini dilanjutkan para biarawati Prancis pada abad ke-13. Mereka membuat dan membagikan hadiah kepada yang membutuhkan pada malam St. Nicholas atau 6 Desember.

Lima abad kemudian, tradisi pemberian hadiah menjadi tradisi utama dari perayaan Natal. Tradisi itu berlanjut hingga ke era Victoria (1837-1901). Pada era ini, perayaan Natal menampilkan kesan lebih kekeluargaan. Ini termasuk tradisi membagikan hadiah.

Karena itu, banyak orangtua yang mulai merayakan hari Natal dengan memberikan hadiah pada anak-anak mereka melalui berbagai ragam permainan seperti cobweb party. Jadi, setiap anggota keluarga diberi warna, kemudian ditunjukkan ke sebuah ruangan yang disilang dengan benang warna-warni.

Masing-masing tinggal memilih warna yang disukai kemudian mengkuti warna tersebut untuk menemukan hadiah.

Fyi, bagi orang-orang pada periode ini memberikan hadiah juga menggambarkan kebaikan dan kegembiraan perayaan Natal.

Saat ini, mendekati Natal di halaman surat kabar bakal penuh dengan iklan-iklan kado. Hal ini sudah ada sejak 1820. Namun, barulah 20 kemudian tokoh Sinterklas mulai muncul di toko-toko.

Komersialisasi tradisi kado masih berlanjut hingga 1867. Supermarket besar Macy's di New York bahkan niat banget untuk tetap buka hingga tengah malam untuk menjual berbagai hadiah Natal. Wah, panjang juga ya sejarahnya, Millens?

Betewe, kamu dapat kado Natal juga nggak nih? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: