BerandaHits
Kamis, 5 Apr 2023 08:00

Rentetan Dampak Buruk Negara yang Mengalami Krisis Populasi

Ilustrasi: Negara Jepang mengalami krisis populasi yang serius dalam beberapa tahun terakhir. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Krisis populasi nggak semata angka kelahiran yang berkurang, tapi ada dampak serius yang bakal terjadi. Oleh karena itu, negera yang mengalami harus mengambil langkah antisipasi secara cepat.

Inibaru.id - Populasi penduduk di Jepang dikabarkan semakin menurun dalam 10 tahun berturut-turut. Bahkan Negeri Sakura yang terkenal dengan kemajuan teknologi ini disebut telah mengalami krisis populasi yang serius.

Menurut data PBB, jumlah penduduk Jepang pada tahun 2020 mencapai sekitar 126,5 juta orang, yang menunjukkan penurunan sekitar 0,3% dari tahun sebelumnya.

Tingkat kelahiran di Jepang sangat rendah, dengan angka kelahiran hanya sekitar 1,36 anak per perempuan pada tahun 2020. Di sisi lain, tingkat kematian di Jepang relatif tinggi, terutama karena populasi Jepang yang semakin menua.

Sebenarnya, nggak cuma Jepang yang sedang mengalami masalah kependudukan ini. Ada negara seperi Suriah, Ukraina, Tiongkok, dan lainnya yang jumlah penduduknya semakin lama semakin berkurang.

Tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian yang tinggi dapat menyebabkan jumlah populasi menurun. Di sisi lain, migrasi besar-besaran keluar dari wilayah dapat mempercepat penurunan populasi.

Lalu, kenapa krisis populasi ini bisa terjadi ya? Penurunan jumlah populasi dapat terjadi karena beberapa faktor seperti tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang tinggi, dan migrasi yang besar keluar dari wilayah tersebut.

Khusus untuk krisis populasi di Jepang, angka kelahiran yang rendah menjadi faktor utama penyebabnya. Untuk mengatasi itu, pemerintah Jepang telah melakukan beberapa langkah.

Beberapa upaya tersebut adalah meningkatkan angka kelahiran melalui program dukungan keluarga, meningkatkan partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja, dan mendorong imigrasi terkontrol ke negara tersebut. Sayangnya, upaya-upaya ini belum sepenuhnya berhasil mengatasi krisis populasi yang sedang dihadapi oleh Jepang, Millens.

Dampak Krisis Populasi

Jika negara yang sedang menghadapi krisis populasi nggak berhasil menangani masalah itu, ada rentetan dampak buruk yang akan terjadi. Beberapa kemungkinan yang berhubungan dengan kehidupan bernegara itu adalah sebagai berikut.

1. Penurunan Ekonomi

Jika jumlah penduduk terus menurun, hal ini dapat memperburuk masalah deflasi dan mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa. Ini dapat mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan tingkat pengangguran.

2. Masalah Kesejahteraan Sosial

Ilustrasi: Butuh tenaga kerja yang cukup untuk merawat populasi masyarakat berusia tua. Sayangnya, Jepang mulai kekurangan tenaga kerja bidang perawatan kesehatan. (BBC/AFP)

Penuaan penduduk dapat memperburuk masalah kesejahteraan sosial, seperti pensiun, kesehatan dan perawatan jangka panjang, serta keamanan sosial. Jika nggak ada cukup tenaga kerja untuk merawat populasi yang semakin tua, maka masalah kesejahteraan sosial dapat semakin buruk.

3. Kekurangan Tenaga Kerja

Dengan populasi yang semakin menurun, kekurangan tenaga kerja dapat semakin terasa di berbagai sektor ekonomi. Hal ini dapat memperburuk masalah kekurangan tenaga kerja. Ini sudah dapat terlihat di Jepang. terutama di sektor manufaktur dan perawatan kesehatan.

4. Penurunan Daya Saing

Jika Jepang dan negara lain yang miliki permasalahan yang sama nggak dapat menarik cukup banyak tenaga kerja atau menemukan cara untuk meningkatkan produktivitas, maka mereka dapat kehilangan daya saing dalam perekonomian global.

Yap, sepertinya Pemerintah Jepang dan lainnya harus bekerja lebih keras lagi untuk merayu warganya agar bersedia melahirkan generasi penerus bangsa, ya. (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: