BerandaHits
Rabu, 5 Sep 2023 18:31

Penghitungan Umur di Korea yang Sungguh Membingungkan!

Usia orang Korea yang bikin bingung banyak orang. (Getty Images/AFP/Anthony Wallace via The Guardian)

Ada aturan internasional, tradisional, dan kalender; penghitungan umur di Korea menjadi hal yang sungguh membingungkan, khususnya bagi kita yang bukan warga lokal.

Inibaru.id – Kalau di Indonesia dan di belahan dunia lainnya, urusan usia nggak bikin ribet karena kita tinggal menghitungnya berdasarkan tanggal kelahiran. Namun, hal itu ternyata menjadi lebih rumit di Korea, setidaknya sebelum negara itu menerapkan aturan khusus terkait hal ini.

Yap, saking pentingnya urusan usia ini, pemerintah Korea sampai membuat undang-undang khusus untuk mengatur penghitungan umur warganya. Intinya, UU yang disahkan pada 8 Desember 2022 itu menyebutkan, mereka hanya akan mencantumkan usia internasional untuk urusan administrasi.

Aturan yang berlaku mulai Juni 2023 tersebut akan membakukan penggunaan usia internasional di semua wilayah yudisial dan administratif Korsel, dikutip dari CNN. Untuk mendorong warganya menggunakan "umur internasional", mereka bahkan berupaya melakukan berbagai promosi.

Dengan berlakunya aturan tersebut, mulai Juni lalu, umur warga Korsel dalam dokumen-dokumen resmi mereka pun menjadi lebih muda 1-2 tahun, karena sebelumnya mereka lebih banyak mengunakan aturan "umur tradisional" atau "umur Korea".

Tradisional vs Internasional

Usia Korea beda dengan usia internasional. (AFP/Anthony Wallace via Getty Images)

Yang dimaksud "umur tradisional" adalah usia yang sudah dihitung sebelum bayi terlahir. Masyarakat Korea menganggap bayi di dalam kandungan sudah bernyawa. Maka, saat buah hati terlahir, dia dianggap sudah berusia setahun. Ini berbeda dengan "umur internasional" yang mulai dari nol tahun.

Hal inilah yang nggak jarang bikin masyarakat di luar Korsel kebingungan. Maka, sesaat setelah orang Korea menyebutkan usianya, lawan bicara mereka umumnya akan mengonfirmasi, angka tersebut merupakan umur tradisional atau internasional? Hm, membingungkan!

Namun, nggak berhenti di situ, lo! Selain umur internasional dan tradisional (atau Korea), masih ada "usia kalender". Penentuan usia yang ketiga ini merupakan perpaduan aturan antara usia internasional dan usia Korea.

Seperti umur internasional, umur kalender juga mengawali hitungan dengan usia nol tahun. Namun, penambahan usia nggak ditentukan berdasarkan tanggal lahir, melainkan setiap pergantian tahun atau pada 1 Januari seperti hitungan umur tradisional. Jadi, bayi yang lahir pada Desember tetap akan berusia setahun pada bulan berikutnya.

Penerapan Batasan Usia di Korea

Personel BTS Kim Tae-hyung (V) secara internasional berusia 26 tahun. Namun, secara tradisional, dia yang lahir pada 30 Desember 1995 itu berusia 28 tahun, sedangkan secara kalender 27 tahun. (Twitter/BIGHIT_MUSIC via Wowkeren)

Personel BTS Kim Tae-hyung atau V yang lahir pada 30 Desember 1995, secara internasional saat ini beru berusia 26 tahun. Namun, berdasarkan umur tradisional, pelantun lagu solo "Love Me Again" itu sudah berusia 28 tahun; sementara secara kalender, dia berumur 27 tahun. Nah, lo!

Kalau seribet ini, gimana mereka menyikapi perbedaan penghitungan usia tersebut? Umur tradisional biasanya hanya dipakai dalam percakapan sehari-hari, termasuk untuk menunjukkan "hierarki usia" yang berlaku Korsel. Jadi, menanyakan usia bukanlah sikap nggak sopan di sana.

Adapun umur internasional dipakai untuk mengobrol dengan orang dari luar negeri serta urusan hukum, dokumen, dan hal-hal lain yang bersifat resmi. Sementara, umur kalender dipakai untuk menentukan batas minimal boleh minum alkohol, merokok, atau mengikuti wajib militer.

Sedikit informasi, sebelum UU tentang usia mulai berlaku di sana pada Juni lalu, Korsel adalah negara terakhir di Asia Timur yang secara resmi masih menghitung usia dimulai dari saat bayi dikandung, alih-alih sejak lahir. Maka, dengan berlakunya aturan baru ini, tradisi itu sudah nggak ada lagi.

Sedih karena ada tradisi yang dikikis, tapi mungkin bagi orang Korea akan merasa lebih senang karena nggak harus direpotkan dengan pertanyaan seputar usia ini. Terlebih, aturan itu juga membuat mereka jadi "lebih muda", kan? Ha-ha. (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: