BerandaHits
Rabu, 13 Sep 2022 13:25

Penghapusan Tenaga Honorer di Jateng, Jangan Tergesa-gesa!

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima kunjungan kerja Komisi IX DPR RI masa persidangan I tahun 2022-2023 dalam rangka pengawasan terhadap tenaga kerja honorer, Senin (12/9/2022). (Dok Pemprov Jateng)

Dalam pertemuannya dengan pihak KemenPAN-RB, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, penghapusan tenaga honorer di Jateng butuh waktu dan penyesuaian, jadi jangan tergesa-gesa

Inibaru.id - Rencana pemerintah akan menghapus tenaga honorer baik di pusat maupun daerah akan dimulai tahun depan. Namun, fakta di lapangan, khususnya tingat provinsi, tenaga kontrak masih dibutuhkan karena kurangnya pegawai.

Idealnya, penghapusan tenaga honorer harus disertai dengan pengembangan SDM yang ada. Artinya, beban kerja yang sudah ada bakal bertambah. Nggak cuma itu, peralihan dengan memanfaatkan teknologi pun nggak bisa berjalan dalam waktu singkat.

Karena alasan inilah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai aturan penghapusan tenaga honorer dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) itu tergesa-gesa.

“Kalau itu memang harus dilaksanakan, kami menyiapkan SDM-nya (dulu), agar dia multi-talented. Tentu butuh skill tambahan, tapi itu kan butuh waktu. Makanya tidak bisa dalam waktu pendek,” terang Ganjar di hadapan anggota Komisi IX DPR RI, Senin (12/9/2022).

Metode Perekrutan Sebaiknya Diganti

Menurut Ganjar, metode perekrutan PPPK sebaiknya nggak lagi mengandalkan tes potensi akademik, tapi memaksimalkan skill sesuai dengan formasi. (Dok Pemprov Jateng)

Menerima kunjungan kerja Komisi IX DPR RI masa persidangan I tahun 2022-2023 dalam rangka pengawasan terhadap tenaga kerja honorer, Gubernur Ganjar menyampaikan keberatan dan meminta pemerintah pusat mengaji ulang keputusan menghapus tenaga honorer pada 2023 mendatang.

Ganjar mengaku telah mengomunikasikan hal tersebut langsung dengan MenPAN-RB RI yang baru, Azwar Anas. Salah satu yang dia sampaikan adalah tentang metode perekrutan PPPK. Menurutnya, cara ini sebaiknya nggak mengandalkan tes potensi akademik, tapi memaksimalkan skill sesuai formasi.

“Wabil khusus untuk menyelesaikan honorer ini, tolong yang punya pengalaman sudah puluhan atau belasan tahun testing-nya diubah. Tidak lagi menggunakan model testing potensi akademis, tapi betul-betul skill. Kami di provinsi sudah melakukan itu,” terangnya.

Dalam kesempatan pertemuan dengan Menteri Anas, nggak lupa Ganjar menyampaikan agar politikus PDI-P itu berpihak pada ASN berkompeten dengan cara memberi reward dan kesempatan menduduki jabatan tinggi.

“Saya sampaikan terkait honorer, rasanya kami butuh duduk bareng. Saya juga sampaikan, ASN yang bagus harus dikasih reward, dipromosikan, dan dikasih kesempatan mencapai jabatan tertinggi. Kalau korupsi, narkoba, asusila, dan seterusnya, dipecat saja; biar ASN bisa sangat kompetitif,” tegasnya.

Non-ASN Perlu Mendapat Perhatian

Pemimpin rombongan kunjungan kerja Komisi IX DPR Tuti Nusandari Roosdiono mengatakan akan mencatat masukan dari Gubernur Ganjar. (Dok. Pemprov Jateng)

Ganjar membeberkan, jumlah ASN di Jateng per September 2022 sebanyak 46.885 orang. Rinciannya meliputi PNS sebanyak 36.831 orang, dan CPNS 360 orang. Untuk PPPK, meliputi Guru sebanyak 9.284 orang, Kesehatan sebanyak 357 orang, dan Penyuluh Pertanian 53 orang.

“Tiga sektor non-ASN ini yang hari ini menurut saya penting untuk mendapat perhatian,” katanya.

Mendengar pemaparan dari Gubernur Jateng, pemimpin rombongan kunjungan kerja Komisi IX DPR Tuti Nusandari Roosdiono mengungkapkan, ada banyak keputusan terkait tenaga honorer di Jateng yang bisa ditiru.

“Jadi, kita akan sharing terus. Masukan apa yang terbaik serta saran bagus yang sudah dilakukan juga oleh Pak Gubernur, kami catat semua. Jadi, kita tidak boleh patah semangat untuk bermanfaat,” tutup Tuti.

Semoga perjumpaan antara Gubernur Jateng dengan pihak pemerintah pusat ini membuka jalan solusi terbaik untuk para pekerja honorer ya! (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: