BerandaHits
Minggu, 27 Jul 2024 11:01

Pelajar dan Mahasiswa Semakin Nyaman Memakai Trans Semarang

Pelajar dan mahasiswa menyemut di Halte BRT Trans Semarang Balai Kota. (Googleuser/Ibrani Alfonso)

Di Halte Balai Kota Semarang, pelajar dan mahasiswa mendominasi jumlah penumpang yang menunggu bus pada sore hari. Peminat BRT Trans Semarang dari kalangan anak muda ternyata cukup banyak.

Inibaru.id – Untuk kesekian kalinya, saya pulang memakai layanan transportasi umum andalan Kota Semarang, BRT Trans Semarang. Layaknya halte-halte bus pada sore hari pada umumnya, Halte Balai Kota sudah dipenuhi banyak orang. Kala itu, saya baru menyadari sesuatu yang unik, yaitu banyaknya pelajar dan mahasiswa yang berjubelan menunggu bus di setiap pintu keberangkatan.

Halte Balai Kota memang salah satu dari beberapa halte transit Trans Semarang. Di sana, penumpang bus bisa berganti koridor setelah memakai bus dari koridor lain.

Tapi, banyak pula penumpang yang baru memulai perjalanannya di sana. Siswa SMA 3 dan SMA 5 Semarang, misalnya, mendominasi penumpang yang memakai seragam putih abu-abu.

“Saya mau pulang memakai bus koridor 2 ke arah Elisabeth. Setiap hari saya memakai Trans Semarang untuk berangkat dan pulang sekolah. Murah banget hanya Rp1.000 sekali jalan. Apalagi, sekolah saya juga dekat dengan halte ini. Kalau dari rumah saya tinggal jalan kaki 500 meteran ke halte terdekat,” ungkap salah seorang pelajar SMA 3 Semarang bernama Mirza pada Kamis (25/7/2024) sore.

Sebelum saya mencapai halte, sempat melihat pemandangan sejumlah mahasiswa dengan jaket almamater Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berjalan kaki ke arah halte tersebut. Salah seorang di antaranya, Andri, mengaku magang di salah satu perusahaan yang berkantor nggak jauh dari Balai Kota Semarang.

“Saya asli Jakarta dan kuliah di Undip, ngekos di kawasan Sumurboto, Tembalang. Daripada naik motor sendiri abis bensin dan perlu bayar parkir juga, mending naik BRT bolak-balik cuma abis Rp2 ribu. Toh nggak begitu lama dan bisa diprediksi waktu perjalanannya,” terangnya di hari yang sama.

Trans Semarang tinggal terus memperbaiki layanannya agar jumlah penggunanya semakin banyak. (Kompasiana/Aprilia Ajeng)

Meski dia suka dengan keberadaan BRT Trans Semarang, Andri yang saat pulang kampung di Jakarta juga hobi memakai transportasi umum memberikan sedikit kritik, khususnya dalam hal perawatan armada bus.

“Banyak bus yang sepertinya kurang terawat, ya. Kadang di dalam juga terasa panas. Padahal peminatnya banyak dan sebagian besar anak muda. Mungkin perlu diperbaiki. Mungkin jarak antar-busnya diperpendek dan jam operasionalnya ditambah dong sampai malam,” lanjutnya.

Ungkapan Andri tentang banyaknya anak muda yang memakai Trans Semarang ada benarnya. Dengan tarif yang murah meriah, tentu mereka nggak keberatan memakai alat transportasi ini.

Nantinya, di masa depan, para pelajar dan mahasiswa ini menjadi dewasa dan bisa jadi akan terus menggunakannya jika jaringan transportasi umum ini terus membaik.

Mereka juga akan memberikan edukasi kepada adik atau anak-anaknya di masa depan untuk memakai transportasi umum.

Jika diiringi dengan perbaikan layanan, tentu kemauan mereka untuk terus menggunakannya bakal jadi salah satu kunci membuat Semarang sukses menyelenggarakan transportasi umum sekaligus mengatasi masalah kemacetan lalu lintas.

“Semarang masih belum separah Jakarta macetnya. Tapi kalau jaringan transportasi umumnya semakin bagus, kayaknya bisa sih mencegahnya jadi seperti itu. Simpelnya, teman saya ada yang tipikalnya malas jalan kaki dan malas menunggu juga akhirnya mau naik BRT kok,” pungkas Andri.

Yap, jaringan transportasi umum di Kota Semarang sebenarnya sudah di arah yang benar. Generasi muda sudah banyak yang meminatinya. Jika terus diperbaiki layanannya, impian untuk punya transportasi umum yang keren dan nyaman seperti di negara-negara maju bisa tercapai. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: