BerandaHits
Sabtu, 29 Mei 2020 10:52

Pasien Positif Covid-19 Membeludak, Rumah Sakit di Surabaya Tumbang

Rumah sakit di Surabaya tumbang karena pasien lebih dari kapasitas. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Jawa Timur menjadi salah satu wilayah yang babak belur menangani kasus Covid-19. Tingginya jumlah pasien positif corona membuat rumah sakit di Surabaya dan kota-kota lainnya penuh. Ada yang bahkan sampai nggak lagi menerima pasien corona karena nggak sanggup lagi menanganinya.

Inibaru.id – Berdasarkan informasi dari Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur. Per Rabu (27/5/2020), jumlah pasien yang terkonfirmasi positif corona di Kota Surabaya mencapai 2.216 orang.

Jumlah pasien positif yang terus berdatangan membuat sejumlah rumah sakit di Kota Pahlawan kelimpungan. Salah satunya adalah Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya. Rumah sakit ini bahkan sampai memutuskan untuk menutup sementara layanan bagi pasien baru Covid-19. Hal itu disebabkan karena keterbatasan tempat tidur yang ada di rumah sakit.

Alasan penutupan sementara ini disampaikan oleh Rektor Unair Prof Mohammad Nasih.

"Tercatat, ada 100 lebih pasien yang sedang dalam perawatan di RSUA dan semakin hari terus bertambah. Karena keterbatasan tempat tidur, tentu kebijakan penutupan sementara diambil," ujarnya pada Kamis (28/5).

Penutupan layanan sementara bagi pasien baru Covid-19 ini dilakukan karena pihak RSUA nggak ingin memaksakan diri untuk tetap menerima pasien padahal tempat tidur rumah sakit sudah melebihi kapasitas. Dikhawatirkan, hal tersebut malah akan menambah masalah baru.

“Tidak mungkin pasien akan dirawat seadanya atau bahkan di Instalasi Gawat Darurat (IGD)," terang Nasih.

Nggak hanya itu, Nasih juga mengatakan jika Institut Tropical Disease (ITD) Unair menutup sementara layanannya untuk pengujian sampel baru Covid-19. Pihaknya hanya akan menerima sampel baru Covid-19 dari RSUA.

Nakes kewalahan dengan banyaknya pasien Covid-19 di Surabaya dan Jawa Timur. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Penutupan pengujian sampel Covid-19 ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya manusia yang ada di Institut Tropical Disease (ITD) Unair.

Keputusan penutupan sementara ini dilakukan sebagai upaya memperbaiki kualitas alat pengujian serta sumber daya manusia. Diharapkan, nantinya nggak ada lagi sampel pengujian Covid-19 yang menumpuk dan menunggu waktu yang lama hanya untuk diuji.

Penataan ini juga bertujuan agar nantinya sampel yang masuk pada hari itu bisa diproses dan hasilnya segera bisa diketahui.

"Sekali lagi, tindakan dan kebijakan yang kami ambil ini, semua demi keselamatan dan kesehatan banyak pihak. Baik masyarakat maupun tenaga medis," tuturnya.

Penuhnya ruang isolasi bagi pasien Covid-19 juga dialami oleh Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) Surabaya. Direktur Rumah Sakit Husada Utama, dr. Didi Dewanto, SpOG, mengatakan jika jumlah pasien corona yang dirawat di RSHU dalam sehari pernah mencapai 188 orang.

RSHU merupakan salah satu rumah sakit rujukan bagi pasien corona di Surabaya. Namun, keterbatasan kapasitas ruang isolasi khusus juga menjadi permasalahan utama di RSHU. Apalagi jumlah pasien corona yang terus bertambah setiap harinya.

Jangan sampai layanan kesehatan di Indonesia sampai kewalahan menangani pandemi Covid-19. Mari kita bantu tenaga kesehatan dengan lebih banyak di rumah aja dan mengikuti protokol kesehatan mencegah penularan virus ini, ya Millens. (Mer/MG29/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT