Inibaru.id – Gelap sempurna, sangat dingin, dan memiliki massa air bertekanan seribu kali lebih besar dari di permukaan, itulah Kedalaman Challenger, titik terdalam lautan di dunia yang berlokasi di Palung Mariana, Filipina. Tanpa peralatan khusus, kamu dipastikan nggak bisa berada di tempat ini.
Lalu, adakah kehidupan di titik sedalam 11,3 kilometer tersebut? Tentu saja! Pada 2015, para peneliti sempat melakukan ekspedisi dengan memakai Falkorhr, semacam kapal selam khusus untuk mencapai dasar palung yang memiliki panjang sekitar 1.500 mil ini.
Falkorhr menggunakan lapisan kotak kaca yang sangat tebal. Kapal khusus ini juga dilengkapi dengan sejumlah peralatan canggih, termasuk kamera. Di dalamnya, Falkorhr juga mempunyai semacam pengatur tekanan udara yang membuatnya mampu kembali ke permukaan dengan mudah.
Salah seorang peneliti yang terlibat, Jeff Drazen dari Universitas Hawaii mengaku terkesima saat tahu ada ikan yang hidup di laut terdalam di dunia tersebut. Beberapa makhluk laut yang ditemukan di antaranya ikan bersirip yang membuatnya seperti memiliki sayap dan belut yang sangat aneh.
Bahkan, ada ikan yang akhirnya diberi nama sebagai ghost fish alias ikan hantu karena wujudnya yang tembus pandang.
Amfipoda yang Rakus
Untuk menarik perhatian makhluk laut penghuni Palung Mariana, para peneliti juga membawa umpan yang ditempatkan dalam jangkauan kamera. Makhluk pertama yang terlihat adalah amfipoda, makhluk berbentuk mirip udang. Lalu, ada juga ghost fish yang tertarik memakan umpan.
Pada akhirnya, kelompok amfipoda inilah yang menghabiskan umpan tersebut. Dengan rakus, kerumunan binatang ini memakan sedikit demi sedikin santapan itu hingga tandas.
Selain pengamatan, para peneliti itu juga menangkap beberapa sampel makhluk laut terdalam itu untuk diteliti. Salah satunya adalah snailfish jenis baru. Sayang, lantaran adanya perbedaan tekanan dasar laut dengan di dalam kapal, makhluk laut itu pun mati.
Sel yang Lebih Fleksibel
Lantas, bagaimana bisa ada mahluk yang hidup di dasar laut sedalam 11,3 kilometer dengan tekanan ribuan kali lebih berat dari yang ada di permukaan laut? Ternyata, di dalam tubuh ikan-ikan itu ada semacam zat bernama trimethylamine oxide.
Zat inilah yang membuat dinding-dinding sel ikan lebih fleksibel dan nggak mudah hancur oleh tekanan. Jadi, inilah yang akan membuat makhluk-makhluk laut tersebut tetap bisa bertahan.
Kalau tubuh kita? Meski memakai peralatan selam paling lengkap sekali pun, tekanan mahadahsyat di kedalaman tersebut dijamin bakal tubuhmu langsung remuk.
Hm, seram juga ya berada di dasar laut terdalam di dunia ini, Millens? (Mon/IB09/E03)