BerandaHits
Sabtu, 30 Mei 2025 09:23

Pakar Politik Nilai Terlalu Dini Jika Indonesia Buka Peluang Menjalin Hubungan Diplomatik dengan Israel

Presiden Prabowo saat menyambut kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Sekretariat Presiden)

Pakar Politik Undip Nur Hidayat Sardini menilai terlalu dini jika pemerintah Indonesia membuka peluang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Apa alasannya?

Inibaru.id – Pernyataan Presiden Prabowo saat menggelar konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (28/5/2025) di Istana Merdeka, Jakarta, memicu kontroversi. Maklum, dia menyebut Indonesia mengaku bakal membuka hubungan dengan Israel jika negara Palestina diakui oleh Israel.

“Begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ungkap Presiden Prabowo kala itu.

Lebih dari itu, Presiden Prabowo juga memastikan bahwa Indonesia konsisten mendukung two state solution alias solusi adanya dua negara, yaitu Israel dan Palestina yang hidup berdampingan dengan damai di sana.

Pernyataan ini sontak mendapatkan pro dan kontra di media sosial. Banyak yang menyayangkan pernyataan Presiden Prabowo nggak tepat, yaitu saat puluhan ribu rakyat Gaza sudah tewas akibat terus dibombardir milisi Israel dalam dua tahun belakangan.

Salah satu yang menyayangkan ucapan presiden tentang adanya kemungkinan Indonesia membuka diplomasi dengan Israel ini adalah Imam Ali, warga Kabupaten Semarang yang mengaku memilih Prabowo sebagai presiden pada Pemilu 2024 lalu dan bahkan merekomendasikannya ke murid-murid dari tempat pengajiannya yang sudah memiliki hak pilih.

“Saya kecewa pernyataan itu muncul saat masyarakat Palestina sedang sangat menderita seperti ini. Padahal jutaan warga Indonesia sudah tegas mendukung kemerdekaan Palestina dan memprotes aksi genosida di sana. Ada yang sampai repot-repot memboikot produk yang dianggap mendukung Israel, lo,” ungkap Imam pada Kamis (29/5/2025).

Banyak masyarakat yang konsisten membela Palestina kecewa dengan kemungkinan Indonesia membuka hubungan dengan Israel. (AP/Dita Alangkara)

Imam mungkin hanyalah masyarakat biasa yang merasa berhak mengkritik presidennya karena dulu memilihnya dalam kontestasi Pilpres tahun lalu. Namun, dia nggak sendirian, karena banyak pengamat politik yang juga menyayangkan pernyataan itu.

Salah satunya adalah Nur Hidayat Sardini, pakar politik dari Universitas Diponegoro Semarang. Dia juga menilai pernyataan Presiden Prabowo untuk membuka peluang Indonesia menjalin hubungan dengan Israel sebagai hal yang terlalu dini.

Alasannya, Nur Hidayat menyebut Israel bukan negara yang bisa dipegang komitmennya atau menunjukkan niat baik untuk menjaga perdamaian. Dia juga menyebut sejak 1948, Israel sudah merampas tanah Palestina dan terus melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina.

“Israel itu nggak bisa dipegang kata-katanya, selalu ingkar janji. Bahkan, PBB yang sudah mengeluarkan resolusi berkali-kali nggak diindahkan juga,” ucap Nur Hidayat sebagaimana dinukil dari Kompas, Kamis (29/5).

Ketimbang membuat pernyataan membuka peluang menjalin hubungan diplomatik terhadap Israel, Nur Hidayat menyarankan pemerintah untuk menunggu dulu.

“Jangan sampai Indonesia memberikan celah dukungan, sekecil apa pun, yang bisa dimaknai sebagai dorongan ke arah yang belum tentu sesuai dengan kepentingan nasional dan prinsip politik luar negeri Indonesia,” sarannya.

Menurutmu, bagaimana pernyataan Presiden Prabowo yang membuka peluang hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel jika Palestina diakui kemerdekaannya ini, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: