Inibaru.id – Rilis kali pertama di Amerika Serikat pada akhir Februari 2018 lalu, Pacific Rim: Uprising mulai tayang perdana di bioskop Indonesia pada 21 Maret kemarin. Kendati nggak lagi disutradarai Gulielmo del Toro yang kini menjabat sebagai produser, film besutan Steven S Deknight ini tetap menjadi salah satu film yang paling ditunggu pencinta film seluruh dunia.
Seperti ditulis Kompas.com, Kamis (22/3), Pacific Rim: Uprising tetap menceritakan perseteruan antara robot raksasa Jaeger dengan kumpulan moster "Kaiju" sebagaimana seri sebelumnya, tapi dengan latar waktu 10 tahun setelah serangan kaiju berakhir.
Baca juga:
Kembangkan Ekonomi Syariah di Indonesia, Medcom.id Gandeng MES untuk Kerjasama
Membersihkan Sampah Antariksa dengan Laser
Mengambil sudut pandang protagonis Jake Pentecost (John Boyega), seorang anak dari pilot legendaris Jeager, Pacific Rim: Uprising mengawali kisah dengan keadaan Bumi yang sudah terbebas dari seranagn Kaiju. Namun begitu, robot-robot raksasa Jaeger tetap beroperasi karena terikat undang-undang.
Pacific Rim: Uprising. (Legendary Pictures)
Jake Pentecost merupakan anak kandung Stracker Pantecost, ranger pengendara Jaeger Striker Eureka yang gugur karena mengorbankan diri demi menutup celah Kaiju pada film pertama. Kehidupan Jake digambarkan suram lantaran harus dibayangi kehidupan ayahnya yang melegenda, sementara dia justru banyak melakukan tindakan kriminal.
Situasi berubah ketika Jake bertemu dengan seorang gadis bernama Amara Namani yang memiliki kemampuan merakit Jaeger. Pada waktu bersamaan, Kaiju kembali muncul dan mengancam keberadaan dunia. Bersama sang gadis dan para generasi baru pengendali Jeager, Jake pun menjadi para pahlawan muda yang memerangi keberadaan Kaiju yang muncul mendadak tersebut.
Berbeda dari seri pertama yang berfokus pada pembangunan karakter Jeager, sekuel film ini lebih menitik beratkan pada pengembangan cerita pada penokohan, dengan memberi porsi yang seimbang pada seluruh tokohnya.
Pacific Rim: Uprising. (Pacificrimmovie.com)
Jaeger dalam Pacific Rim: Uprising juga hanya menjadi "figuran", berbeda dengan seri sebelumnya yang lebih dominan. Keberadaan para tokoh manusia dalam film ini justru lebih mengontrol jalannya cerita. Yang menarik, sebagaimana film pertama yang rilis pada 2013, film kali ini juga kembali menyuguhkan jalan cerita yang nggak terduga.
Baca juga:
Meriung Nonton dan Diskusi "Night Bus" di Semarang
Ernest Bakal Garap Film Sempalan AADC
Nah, buat kamu yang tengah bersiap menonton Pacific Rim: Upsiring, jangan kehilangan fokus ya, karena bakal ada plot twist yang keren banget terkait sosok yang menjadi dalang utama di balik seranagn Kaiju dadakan tersebut.
Selain itu, Pacific Rim juga besar kemungkinan bakal ada trikuelnya lantaran pada pada bonus after-credit tokoh utama film ini sempat menyampaikan akan ada lanjutan film ketiganya.
Baiklah, Sobat Millens, selamat menonton dan menikmati ketegananya. Awas ada Kaiju! Ha-ha. (MEI/GIL)