BerandaHits
Kamis, 19 Nov 2025 20:05

Ophelia, Perempuan Rapuh dari 'Hamlet' yang Diselamatkan Kembali oleh Taylor Swift

Taylor Swift membalikkan nasib tragis Ophelia melalui "The Fate of Ophelia". (Hypeabis)

Ophelia selalu dikenang sebagai tokoh tragis dalam 'Hamlet', tetapi Taylor Swift memberi napas baru pada kisahnya lewat lagu "The Fate of Ophelia". Dari perempuan yang tenggelam dalam kepedihan, sosok ini bangkit sebagai simbol penyelamatan dan harapan.


Inibaru.id - Dalam dunia sastra, nama Ophelia identik dengan kisah tragis. Ia adalah tokoh dalam drama Hamlet karya William Shakespeare. Seorang perempuan muda yang hidupnya hancur oleh intrik istana, luka keluarga, dan cinta yang tak pernah benar-benar memihaknya. Nasib akhir Ophelia mungkin adalah salah satu kematian paling terkenal dalam sastra dunia. Ia tenggelam di sungai yang dikelilingi bunga, usai kehilangan pegangan atas hidup yang terus menekannya.

Tapi ratusan tahun setelah Shakespeare menulis akhir yang pahit itu, sebuah tangan lain datang dan setidaknya secara simbolis menarik Ophelia keluar dari sungainya. Tangan itu milik Taylor Swift. Lewat lagu terbarunya "The Fate of Ophelia", penyanyi pop itu memberi napas baru pada karakter lama yang selalu dibaca sebagai lambang kepatahan.

Bagi Swift, Ophelia bukan sekadar tokoh tragedi. Ia adalah metafora untuk perasaan perempuan yang pernah “tenggelam” dalam patah hati, tekanan, pengkhianatan, hingga trauma masa lalu. Taylor meminjam ingatan kolektif kita tentang Ophelia untuk menciptakan gambaran betapa ia sendiri pernah merasa di ambang karam. Di bagian awal lagu, ia menulis tentang “melancholy” yang menenggelamkan, gelombang masa lalu yang begitu berat, dan ketakutan bahwa ia akan memiliki nasib yang sama: menjadi perempuan yang kalah oleh hidup.

Namun, hal paling menarik dari lagu ini bukan pada kesedihannya melainkan pada keberaniannya mengubah alur. Jika Shakespeare mengakhiri hidup Ophelia di dalam air, Swift justru menulis adegan kebalikannya. Ada seseorang yang datang, memanggil dari kejauhan, lalu “menggali dari kubur” dan menyelamatkannya dari takdir tragis itu. Di titik inilah lagu tersebut menjadi reinterpretasi modern yakni Ophelia Taylor Swift tidak mati. Ia bangkit!

Akhir hayat Ophelia ditulis tragis oleh Shakespeare. (via The New York Times)

Para penggemar tentu tak asing dengan dugaan bahwa sosok penyelamat ini adalah kekasih Taylor, Travis Kelce, atlet NFL yang kerap disebut membawa stabilitas dalam hidup sang penyanyi. Tapi lebih dari sekadar kisah cinta, penyelamatan Ophelia versi Swift merefleksikan perjalanan emosionalnya bahwa masa lalu bisa gelap, tetapi jalan keluar selalu mungkin ketika seseorang mau menolong kita, atau ketika kita akhirnya menolong diri sendiri.

Ophelia pun berubah dari sekadar simbol kerapuhan menjadi gambaran perempuan yang menemukan cahaya baru. Ia tidak lagi terperangkap dalam sungai yang menelan hidupnya; ia berjalan keluar, menantang takdir. Di tangan Shakespeare, Ophelia adalah tragedi. Di tangan Taylor Swift, ia adalah kesempatan kedua.

Dan barangkali, di tangan siapa pun yang pernah merasa tenggelam, Ophelia selalu menjadi pengingat bahwa ada cara lain untuk menutup cerita. Tidak harus dengan karam bisa dengan bangkit, pulih, dan memilih akhir yang berbeda. Hm, bagaimana menurutmu, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: