BerandaHits
Minggu, 28 Jul 2018 12:11

"Odong-Odong Bukan Angkutan Umum"

Odong-odong yang mengalami kecelakaan di Jakarta Timur. (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Odong-odong tidak memenuhi persyaratan apapun sebagai angkutan umum dan rentan mengalami kecelakaan.

Inibaru.id – Kasus kecelakaan odong-odong di Cakung, Jakarta Timur yang terjadi beberapa waktu lalu viral di media sosial. Kasus ini pun menjadi pengingat bagi masyarakat jika odong-odong memang bukan angkutan umum mengingat kendaraan itu tidak memenuhi syarat keselamatan dan keamanan di jalan raya. Dalam hal ini, odong-odong yang dimaksud adalah mobil yang dimodifikasi menjadi kereta penumpang.

Kompas.com, Sabtu (28/7/2018) menulis, Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menyebut, kendaraan yang dipakai untuk mengangkut orang harus memenuhi standar pelayanan, khususnya di dalam aspek keamanan, keselamatan, kesetaraan, hingga keterjangkauan. Sayang, odong-odong tidak memenuhi aspek-aspek ini.

“Odong-odong bukan angkutan umum. Apalagi odong-odong tidak pernah menjalani uji tipe dan uji berkala sebagaimana angkutan umum. Pengemudi angkutan umum juga harus memiliki SIM Umum,” ungkap Budiyanto.

Dalam Pasal 49 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tertulis kereta gandengan yang dibuat di dalam negeri dan dioperasikan di jalan raya wajib untuk menjalani uji tipe dan uji berkala. Jika pemilik, pembuat, atau pengemudi tidak melakukannya, mereka bisa dijerat Pasal 227 dengan hukuman pidana penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp 24 juta.

Selama ini, odong-odong kerap dijadikan alternatif angkutan umum bagi masyarakat. Ini karena biayanya lebih murah. Hanya mematok harga Rp 2 ribu-Rp 10 ribu kamu bisa keliling kampung mengunakan odong-odong, tentunya bersama rombongan lain. Bentuknya yang mirip kereta dan gambar-gambar lucu di badan odong-odong membuat anak kecil tertarik untuk menumpanginya. Sayang, odong-odong seringkali bersifat terbuka, tidak ada daun pintu dan tidak ada sabuk pengaman. Karena itu, kecelakaan lalu lintas kerap mengintai di baliknya.

Sudah ada beberapa kasus kecelakaan odong-odong. Terakhir adalah kecelakaan odong-odong yang terjadi di Cakung pada Jumat (27/7). Kecelakaan berawal saat truk menyenggol bagian belakang odong-odong yang dipenuhi 19 penumpang yang terdiri atas ibu-ibu dan anaknya. Odong-odong itu lantas terguling. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini meskipun seluruh penumpang langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dua orang dikabarkan masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur karena mengalami patah tulang.

Sebelum ini, kasus kecelakaan odong-odong juga terjadi di Demak pada Senin (1/1). Saat itu, odong-odong ditabrak minibus di jalur Pantura Demak-Semarang. Satu korban tewas dan puluhan korban lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Sunan Kalijaga Demak.

Selain itu, pada Sabtu (20/1), odong-odong yang membawa rombongan pengajian terguling di sekitar Jembatan Desa Kedawung, Kecamatan Kroya, Cilacap. Kecelakaan itu mengakibatkan dua korban mengalami patah tulang dan puluhan lainnya luka ringan.

Duh, meskipun terlihat asyik untuk dinaiki, sebaiknya Millens pikir-pikir lagi deh kalau mau naik odong-odong. (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: