BerandaHits
Rabu, 25 Nov 2025 19:01

NASA Umumkan 'Bulan Mini' Baru yang Bakal Ikut Bumi Sampai 50 Tahun ke Depan

Ilustrasi bulan mini yang menemani Bumi. (Spaceflightinsider)

NASA mengonfirmasi adanya 'bulan mini' baru bernama 2025 PN7, asteroid kecil yang bakal menemani Bumi hingga 50 tahun ke depan karena orbitnya yang bergerak seirama dengan kita, meski bukan benar-benar mengelilingi Bumi.

Inibaru.id - Bumi ternyata punya “teman baru” di angkasa. NASA baru saja mengonfirmasi keberadaan asteroid mungil bernama 2025 PN7, yang disebut sebagai quasi moon atau “bulan mini”. Ukurannya cuma sekitar 19 meter atau sekitar sebesar bus kecil, tapi objek ini diprediksi bakal tetap berada dekat Bumi hingga tahun 2083. Menurut Paul Chodas dari NASA JPL, “asteroid kecil ini seperti terjebak dalam sebuah tarian kecil bersama Bumi.”

FYI, Quasi moon bukanlah bulan kedua Bumi. Ia nggak mengorbit Bumi, tapi mengelilingi Matahari dengan jalur yang hampir sama dengan orbit kita. Karena gerakannya mirip banget, dari perspektif Bumi ia terlihat seperti “ikut bareng” selama bertahun-tahun. Data orbitnya diverifikasi oleh Minor Planet Center di Massachusetts.

2025 PN7 pertama kali diketahui oleh tim Pan-STARRS di Hawaii pada Agustus lalu. Karena ukurannya kecil dan sangat redup, asteroid ini butuh observasi berulang untuk memastikan bahwa orbitnya mirip dengan orbit Bumi, tanda bahwa ia bukan cuma lewat, tapi co-orbiting.

Kenapa Bisa Bertahan Sampai 50 Tahun?

Bulan mini nggak menambah cahaya bulan. (Treehugger)

Asteroid ini terjebak dalam kondisi yang disebut mean motion resonance (MMR), ritme orbitnya serasi dengan orbit Bumi. Ia nggak “terikat” oleh gravitasi kita, tapi tetap berada dekat Bumi karena:

  1. Orbitnya mirip
  2. Tarikan gravitasi kecil dari Matahari dan planet
  3. Efek Yarkovsky (pemanasan Matahari yang menggeser orbit asteroid pelan-pelan)

Konfigurasi ini bisa stabil selama puluhan tahun sampai gangguan kecil membuatnya pergi.

Penemuan ini dinilai penting. Quasi moon memberi ilmuwan kesempatan buat belajar soal pergerakan batu kecil yang berkeliaran di dekat planet. Contohnya, penelitian sebelumnya terhadap quasi moon Kamoʻoalewa menunjukkan komposisinya mirip material Bulan, mungkin pecahan dari tabrakan kuno.

Asteroid seperti 2025 PN7 juga ideal untuk misi eksplorasi ruang angkasa, misalnya:

  1. Uji coba navigasi pesawat luar angkasa
  2. Pengambilan sampel asteroid
  3. Pengujian teknologi mengubah orbit asteroid berbahaya

Karena kecepatan relatifnya kecil, misi pendaratan atau pertemuan jadi lebih murah dan mudah.

Jadi, Apakah Ini Bulan Kedua?

Jawabannya: Bukan. Sama sekali bukan.

2025 PN7:

- Nggak mengorbit Bumi,

- Nggak memengaruhi pasang surut,

- Nggak terlihat dari rumah pakai teleskop kecil,

- Nggak menambah cahaya bulan,

- Nggak berbahaya, dan

- Nggak akan jatuh ke atmosfer,

Ia hanya “jalan bareng” Bumi dalam orbit, bukan ditarik gravitasi kita.

NASA pun sudah menghitung orbit jangka panjangnya dan memastikan asteroid ini aman. Temuan ini dipublikasikan dalam Research Notes of the AAS.

Jadi, meski bukan Bulan kedua, kita boleh bangga bahwa Bumi punya “teman nongkrong” baru di angkasa untuk lima dekade ke depan. Gimana menurutmu? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: