Inibaru.id – Selama ini, Islandia dikenal bukan hanya karena aurora dan lanskap vulkaniknya yang eksotis, tapi juga karena satu hal unik, yaitu negara ini bebas nyamuk. Yup, kamu nggak salah baca. Selama ini nggak ada nyamuk yang hidup di sana. Setidaknya, sampai Oktober 2025.
Nah, baru-baru ini, netizen Islandia dibuat heboh oleh unggahan seorang penggemar serangga bernama Björn Hjaltason. Di grup Facebook "Insects in Iceland", Björn mengunggah penemuan tak biasa: seekor serangga mirip nyamuk yang menempel di pita beraroma anggur yang biasa ia pakai untuk menarik ngengat. Yang lebih bikin heboh, serangganya bukan cuma satu. Dia berhasil menangkap tiga ekor dengan rincian dua betina dan satu jantan.
Baca Juga:
Siswa di Spanyol Akan Diberi Pelajaran Menghadapi Bencana Akibat Krisis Iklim, Indonesia Kapan?Penasaran, ia pun mengirim serangga itu ke Natural Science Institute of Iceland, tempat ahli serangga Matthías Alfreðsson mengonfirmasi bahwa ketiganya adalah nyamuk dari jenis Culiseta Annulata. Spesies ini dikenal tahan dingin dan biasa ditemukan di Eropa serta Asia Utara. Artinya, secara teori, mereka memang bisa bertahan di iklim Islandia yang dikenal sangat dingin karena berada di lingkar kutub. Asalkan, nyamuk ini bisa menemukan tempat berlindung saat musim dingin seperti gudang atau basement.
Penemuan ini jelas bikin geger. Maklum, Islandia selama ini termasuk dari sedikit tempat di dunia yang bebas nyamuk. Kini, hanya Antartika yang tersisa sebagai “wilayah bebas gigitan nyamuk”.
Tapi, kok bisa nyamuk sampai ke sana?
Menurut dugaan Björn, bisa jadi nyamuk ini “nebeng” lewat kapal atau kontainer dari pelabuhan industri Grundartangi, yang lokasinya nggak jauh dari tempat ia tinggal. Atau, kemungkinan lainnya yang cukup bikin ngeri: perubahan iklim!
Yap, Islandia memang sedang mengalami pemanasan yang cukup ekstrem. Bahkan, kecepatannya empat kali lipat dibanding rata-rata negara di belahan bumi utara. Tahun ini saja, Islandia mencatat suhu Mei tertingginya sepanjang sejarah, mencapai 26,6 derajat Celsius. Panas yang nggak biasa ini bikin kondisi di sana jadi lebih ramah buat makhluk-makhluk yang sebelumnya nggak betah dingin, termasuk nyamuk.
Meskipun baru tiga ekor yang ditemukan, banyak ilmuwan menilai ini sebagai sinyal perubahan yang signifikan. Nggak cuma soal nyamuk, tapi juga bagaimana ekosistem dingin seperti Islandia mulai berubah karena pemanasan global.
Untuk saat ini, sih, belum ada laporan soal nyamuk ini menggigit atau menyebarkan penyakit. Tapi kalau mereka bisa bertahan dan berkembang biak, bisa jadi cerita Islandia tanpa nyamuk akan benar-benar tinggal kenangan.
Tapi, kekhawatiran yang lebih besar tentu saja bagaimana jika pemanasan global ini nggak kunjung bisa dihentikan. Dampak apa yang bisa lebih besar dan lebih mengerikan dari sekadar nyamuk bisa hidup di Islandia yang dingin. Kalau menurutmu, kira-kira apa nih dampaknya, Gez? (Arie Widodo/E07)
