BerandaHits
Rabu, 21 Nov 2017 00:43

Nonton Dewi Sri Menanam Padi di Tanah Manusia Purba

Penari Loro Blonyo dengan topeng mengikuti kirab Dewi Sri Tandur pada acara Srawung Seni Sangiran International Festival 2017 di Museum Sangiran, Kalijambe, Sragen, Minggu (19/11/2017). (Antara/Mohammad Ayudha)

Upaya memperkenalkan Sangiran sebagai rujukan wisata unggulan terus dilakukan, termasuk dengan menggelar festival seni bertaraf internasional.

Inibaru.id – Musim hujan yang biasa jatuh pada bulan November adalah penanda bagi petani untuk memulai musim tanam padi yang baru. Memasuki musim tanam kali ini, warga Sragen menggelar festival seni internasional bertajuk ”Srawung Seni Sangiran Internasional Festival 2017”.

Puluhan kelompok seni lokal dan mancanegara turut serta dalam perhelatan yang dilangsungkan pada 18-19 November tersebut. Sebagaimana diberitakan Jawa Pos, Rabu (15/11/2017), Kepala Disparpora Sragen Suwandi mengatakan, ajang ini merupakan upaya pemerintah kabupaten untuk memperkenalkan Sangiran.

“Sangiran sebagai kawasan wisata dan budaya bakal diperkenalkan lebih dari sebelumnya,” ungkap Suwandi.

Baca juga:
Inilah Grand Master Baru Kita: Dewi Ardhiani Anastasia Citra
Paksinagaliman “Menangkan” Rita di Kontes Kecantikan Tertua Asia

Berbeda dengan tahun sebelumnya, dia menjelaskan, srawung seni kali ini menampilkan sesuatu yang berbeda, mulai kirab budaya serta gunungan hasil bumi hingga penampilan Reog Ponorogo asli dari Bumi Sukowati.

Dalam perhelatan kali ini, kata Suwandi, srawung seni mengangkat tema “Segoro Gunung Sritandur”. Hal ini menggambarkan upaya menyambut musim tanam seperti saat ini.

”Sritandur diangkat sebagai tema untuk menyambut musim tanam yang baru saja tiba, mengangkat kearifan lokal cerita Dewi Sri,” tuturnya.

Berbagai macam kesenian ditampilkan di situs purbakala tersebut. Selama dua hari, pengunjung dihibur berbagai pergelaran kelompok seni yang menampilkan sejumlah kesenian dan drama kolosal.

Baca juga:
Harmonisasi 6.000 Pemusik Angklung di Bandung
Menikmati Kolam Renang Raksasa di Desa Tertua

Seniman mancanegara yang turut memeriahkan pergelaran ini di antaranya Hey Mister yang menyuguhkan musik tradisional dari Spanyol, Costa Rica, USA, dan Hungaria. Kemudian, ada pula Txoriak Buruan dari AS, Serbia, dan Yunani yang menyuguhkan seni teater. Mereka berkolaborasi dengan para seniman dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Suwandi menuturkan, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengangkat dan mempromosikan situs purbakala Sangiran yang terletak di Kecamatan Kalijambe, Sragen.

“Semakin banyak kegiatan yang digelar di Sangiran, bakal semakin banyak pula orang yang mengenal dan berkunjung ke destinasi wisata unggulan di Sragen ini,” tandasnya. (OS/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024