inibaru indonesia logo
Beranda
Adventurial
Menikmati Kolam Renang Raksasa di Desa Tertua
Minggu, 19 Nov 2017 17:16
Bagikan:
Perkebunan cengkih menjadi latar dari perairan tenang di Desa Sawai, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tenggara. (Beritagar)

Perkebunan cengkih menjadi latar dari perairan tenang di Desa Sawai, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tenggara. (Beritagar)

Dibangun jauh sebelum Spanyol, Portugal, dan Belanda tiba di Maluku, Sawai menawarkan pantai tenang nan jernih yang pantang dilewatkan.

Inibaru.id – Tak seseram namanya, Pulau Seram memiliki lanskap alam yang begitu menawan. Salah satunya di Desa Sawai. Terletak di Teluk Sawai, salah satu desa tertua di Maluku ini menawarkan panorama pantai berair jernih, langit biru, dan bukit hijau nan tinggi menjulang.

Dilansir dari Beritagar (16/4/2017), Sawai merupakan desa wisata yang berada di kawasan TN Manusela. Sebagian besar laut yang ada di desa ini masih alami dan terawat dengan baik. Sejumlah pulau kecil mengelilingi kawasan ini.

Keberadaan Teluk Sawai membuat pantai di desa ini cukup tenang. Kedalaman rata-rata lautnya pun tak lebih tinggi dari pinggang orang dewasa. Lebih dari itu, air yang jernih membuat koral di dasar lautnya terlihat jelas. Siapa pun serasa berenang di kolam renang raksasa di sini.

Baca juga:
Mencari Jejak “Laskar Pelangi” di Belitung
Di Atas Pasir Putih Pantai Liang Mbala

Konon, Desa Sawai dulu dibangun para pedagang Arab yang datang jauh sebelum Spanyol, Portugal, dan Belanda. Inilah yang membuat masyarakat Sawai begitu begitu terpengaruh kebudayaan Arab.

Penduduk setempat umumnya bekerja sebagai nelayan. Mereka mengumpulkan ikan dengan memancing dan menggunakan tombak atau disebut kalawai. Kalawai adalah tradisi menangkap ikan pada malam hari dengan menggunakan tombak.

Selain memburu ikan, penduduk Sawai juga bertani. Mereka sangat ramah. Berkelilinglah dengan berjalan kaki, maka Anda akan disambut senyum ramah mereka. Tak jarang penduduk setempat menawari Anda ikan hasil tangkapan mereka.

Dalam keseharian, warga setempat menjalankan aktivitas di pinggiran sungai yang dinamai Air Asinahu. Dinamai demikian karena konon zaman dahulu air sungai tawar sering tercampur air laut yang sedang pasang.

Baca juga:
Ke Mang Dul demi Nasi Jamblang
Kala Nasi Jagung Berpadu dengan Botok Yuyu

Air Asinahu bersumber dari bebatuan di daerah tebing menuju hutan yang berbatasan langsung dengan desa. Pinggiran sungai Air Asinahu seluruhnya dilapisi keramik. Mereka mandi, mencuci baju, dan melakukan berbagai aktivitas lain di sana.

Desa Sawai terletak di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tenggara. Maluku. Untuk mencapainya, Anda bisa memulai perjalanan dari Ambon, lalu menaiki taksi menuju Pelabuhan Tuleha. Dari sana, Anda akan naik kapal feri menuju Pelabuhan Amahai di Pulau Seram. Perjalanan selanjutnya bisa Anda tempuh dengan transportasi umum atau menyewa mobil.

Selama tiga jam, Anda akan menempuh perjalanan yang cukup terjal, hingga tiba di Horale. Dari Horale Anda harus menyeberang menggunakan perahu nelayan hingga tiba di Desa Sawai. (OS/SA)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved