BerandaHits
Rabu, 13 Apr 2021 08:00

Mungkinkah Jika Gunung Slamet Meletus, Pulau Jawa Terbelah?

Jika Gunung Slamet meletus, bisa membelah Pulau Jawa? (Twitter/areapbg)

Ada ramalan Jawa Kuno yang menyebut jika Gunung Slamet meletus, bisa membelah Pulau Jawa. Kalau dari sisi sains, hal ini apakah memang bakal mungkin terjadi?

Inibaru.id – Kamu pasti pernah mendengar ramalan Jawa Kuno ini, Millens. Kabarnya, kalau sampai Gunung Slamet meletus, bisa membelah Pulau Jawa. Sebenarnya, apakah hal ini memang bakal bisa terjadi di masa depan?

Untuk ukuran nama gunung, Slamet memang sangat unik. Dia dinamai Gunung Slamet sebagai doa agar gunung ini selalu memberikan manfaat bagi warga yang tinggal di sekitarnya. Selain itu, Slamet juga diharapkan bisa membawa keselamatan alih-alih bahaya andai sewaktu-waktu terjadi erupsi.

Meski bukan yang tertinggi, Gunung Slamet adalah yang terbesar di Pulau Jawa. Ukurannya yang besar membuatmu bisa melihatnya dari kabupaten-kabupaten yang ada di kawasan Pantura, sekaligus dari Kabupaten di Karesidenan Banyumas. Jadi, setidaknya bagian dari gunung ini termasuk dalam lima kabupaten sekaligus!

Nah, gara-gara ukurannya yang super inilah, banyak orang yang percaya kalau Gunung Slamet jika meletus bisa membelah Pulau Jawa. Apalagi, kalau dicek di peta-peta, lokasinya memang persis ada di tengah-tengah pulau ini.

Gunung Slamet terbesar di Pulau Jawa. (Twitter/Info_Moga)

Tipe Erupsi Gunung Slamet

Fadlin, ahli Vulkanologi, Endapan Mineral, serta Geokimia dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menyebut pada Agustus 2019 lalu, aktivitas Gunung Slamet sempat meningkat. Menurutnya, aktivitas ini normal dan terkait dengan aktifnya lempeng di bagian selatan Jawa.

Dari sisi sains, Fadlin menyebut respons masyarakat terkait dengan kekhawatiran bahwa Gunung Slamet bisa membuat Jawa terbelah jika sampai erupsi cukup berlebihan. Dia justru yakin kalau sampai Gunung Slamet erupsi, nggak akan begitu berbahaya.

Penjelasannya begini, Millens. Sudah ada penelitian yang dilakukan para ahli dari Teknik Geologi Unsoed. Hasilnya, produk batuan dari Gunung Slamet masih bersifat basaltic. Hal ini berarti, kalau sampai terjadi letusan, paling tinggi hanya akan memicu erupsi berjenis strombolian atau seperti percikan kembang api saja. Jenis erupsi ini termasuk nggak begitu berbahaya.

Fadlin bahkan menyebut jenis erupsi ini biasanya membuat jarak aman dari kawah Slamet hanya sekitar satu kilometer saja. Jarak ini lumayan jauh dari permukiman warga yang tinggal di kaki gunung ini.

Meski begitu, Fadlin juga nggak ingin menganggap enteng alam, apalagi Gunung Slamet. Dia meminta pemerintah daerah untuk selalu mengawasi aktivitas gunung ini dan menyiapkan mitigasi jika sampai ada bencana terjadi sewaktu-waktu. Dia juga meminta pemerintah mempelajari karakter dan potensi bencana yang bisa saja terjadi di masa depan.

Diharapkan, warga nggak akan begitu khawatir jika di lain waktu, Gunung Slamet aktif kembali. Jadi, ketakutan bahwa jika Gunung Slamet meletus bisa membelah Pulau Jawa pun bisa ditekan. (Lip/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024