Inibaru.id – Di lingkungan kamu pasti ada pasangan suami istri yang melakukan hal ini, yaitu mengadopsi anak dengan alasan dijadikan pancingan agar cepat hamil. Biasanya sih, keluarga yang melakukannya sudah lama menantikan anak setelah sekian tahun menikah. Tapi, sebenarnya, apakah cara ini memang efektif untuk ‘memancing’ kehamilan?
Terkait dengan hal ini, kita cek dulu hasil penelitian berjudul Occurrence of Pregnancy Following Adoption yang dilakukan pada 1960 lalu. Penelitiannya sudah sangat lama, memang, tapi hasil penelitiannya cukup pas untuk memastikan apakah mengadopsi anak memang bisa ‘memancing’ kehamilan atau nggak.
Jadi gini, dalam penelitian tersebut, 100 kuesioner diisi oleh pasangan orang tua yang mengadopsi anak dari Vista Del Mar Child Care yang ada di Amerika Serikat. Dari jumlah pasangan tersebut, ada 10 perempuan yang akhirnya hamil untuk kali pertama setelah melakukan adopsi. Beberapa waktu setelah penelitian tersebut berakhir, terungkap juga dua perempuan lain yang akhirnya mendapatkan kehamilan. Karena persentasenya yang minim, para peneliti belum yakin kalau mengadopsi anak bisa jadi pancingan agar cepat hamil.
Kita pun bisa mengecek hasil penelitian lainnya berjudul Study of the Incidence of Pregnancy Following Adoption yang dirilis pada 1963. Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu yang lebih panjang, yaitu dari 1946-1956 di tempat adopsi anak yang ada di Amerika Serikat dan melibatkan 1.400 pasangan.
Sayangnya, hanya ada 388 pasangan yang mengisi kuesioner. Dari total jumlah tersebut, hanya 2,6 persen pasangan yang akhirnya hamil setelah melakukan adopsi.
Hal berbeda terjadi pada pasangan yang melakukan fertilisasi in vitro (IVF) atau yang disebut sebagai program bayi tabung. Dalam penelitian yang diungkap pada situs Creating a Family pada 2012 lalu, terungkap bahwa ada 17 persen perempuan yang akhirnya hamil lagi meski nggak lagi melakukan perawatan setelah 6 tahun melahirkan bayi hasil program tersebut.
National Infertility Associate Resolve kemudian menyebut adanya perbedaan persentase tingkat kehamilan yang terjadi di antara yang mengadopsi dan tidak mengadopsi anak. Mereka pun menyebut nggak ada kaitan antara mengadopsi anak bisa sukses memancing kehamilan.
Apapun itu, sebagian pasangan yang mengadopsi anak pada akhirnya justru merasakan keindahan memiliki anak saat melihat anak tersebut berkembang seiring dengan waktu bersama mereka. Jadi, kalaupun pada akhirnya tindakan ini nggak bisa memancing kehamilan sebagaimana yang diidamkan banyak pasangan, juga bisa memberikan kebahagiaan tersediri, Millens. (Arie Widodo)