BerandaHits
Senin, 24 Mar 2024 05:06

Menilik Penanganan Stunting Kota Semarang yang Dipuji UNESCO

Program stunting arahan Pemkot Semarang mendapat apresiasi UNESCO. (halodoc)

Program penanganan stunting Pemerintah Kota Semarang mendapat pujian dari UNESCO. Pihak UNESCO bahkan berharap program ini menjadi rolemode nasional.

Inibaru.id - Penanganan kasus stunting di Kota Semarang mendapat apresiasi UNESCO. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan. Beberapa upaya yang telah dilakukan yaitu pemenuhan gizi bagi ibu hamil atau calon ibu dan anak periode 1000 hari, sosialisasi peran orang tua, serta kesehatan lingkungan.

Menurut Executive Director Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE)-UNESCO C2C, Prof. Ignas Sutapa, upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang ini bisa menjadi role model bagi penanganan stunting tingkat nasional.

“Jadi betul, permasalahan stunting adalah masalah bersama. Harus ada upaya serius untuk Indonesia Maju, sehingga konsep atau halangan berkaitan dengan kesehatan atau masalah stunting bisa diatasi. Dan tadi disampaikan sangat komprehensif, artinya (data-data yang dihadirkan Pemkot Semarang) menurut saya sangat lengkap dan bisa menjadi modal awal ke depan, karena barangkali membutuhkan model-model yang pas dalam percepatan penurunan stunting. Mudah-mudahan Kota Semarang dengan keberhasilannya ini, kami tadi berdiskusi, bisa dijadikan model syukur-syukur (tingkat) nasional,” ujar Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu usai rapat koordinasi terkait penanganan stunting di Balai Kota Semarang, Jumat (22/3).

Selain itu, Prof. Ignas juga mengapresiasi langkah-langkah Pemkot Semarang dalam upaya pemenuhan kebutuhan sumber pangan lewat program urban farming. Dia berharap program-program penanganan stunting seperti Daycare dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bisa terus digencarkan.

“Ini sangat bagus sekali, bisa menjadi model dan mesti ada hal-hal yang harus diteruskan dan ditingkatkan, serta komitmen untuk bisa mengeksekusi atau mensinergikan,” terangnya.

Wali Kota Ita berharap program stunting ini dapat terus dijalankan dan disempurnakan. (Pemkot Semarang)

Dijabarkan Mbak Ita, panggilan Hevearita, jika hingga Februari 2024 kasus stunting di Kota Semarang masih di angka 857 kasus. Dia menyebut bahwa angka itu sudah turun drastis dibanding satu tahun lalu yaitu 1.340 kasus.

Karena itu, dirinya menekankan kepada jajarannya untuk selalu membuat perencanaan atau inovasi-inovasi, agar tahun 2024 ini status stunting di Kota Semarang bisa zero atau nol kasus.

“Kami punya cita-cita, pandangan, perencanaan, dan inovasi di Kota Semarang ini bisa menjadi atau diimplementasikan ke tingkat lebih tinggi, dengan memakai sistem digitalisasi sebagai pemacu proses-prosesnya. Dan saat ini penurunan angka stunting di Kota Semarang sangat drastis,” terangnya.

Dia berharap program yang dijalankan di Kota Semarang bisa lebih baik dan bisa disempurnakan, khususnya dalam upaya penanganan stunting dari hulu sampai hilir.

Lebih lanjut dia mengajak masyarakat untuk bisa ikut berperan dalam upaya menurunkan angka stunting, di samping perencanaan-perencanaan yang telah dijalankan pemerintah. Untuk saat ini golongan yang tengah diberi perhatian khusus adalah ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK).

“Kita juga harus waspada ada ibu KEK, sehingga harus dilakukan penanganan. Maka kami lakukan pembuatan program siaga stunting, jadi betul-betul motret dari masing-masing anak stunting dan ibu hamil. Nanti akan dilihat satu-satu keluarga, seperti dalam upaya kamu menurunkan kemiskinan ekstrem. Kita akan buat parameternya,” imbuhnya.

Semoga ya program ini dapat dikembangkan sehingga dapat mengatasi kasus stunting di Indonesia ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: