Inibaru.id – Ada banyak sekali pasar penting di Kota Semarang. Pasar Bulu yang ada di dekat Tugu Muda atau Pasar Peterongan yang ada di Jalan MT Haryono sering jadi jujugan mereka yang pengin mendapatkan bahan makanan murah. Tapi, kalau bicara tentang pasar terbesar dan terpenting di Kota Semarang, tentu yang langsung terpikir adalah Pasar Johar.
Lokasi Pasar Johar nggak jauh dari Masjid Besar Kauman yang dibangun pada 1890 dan Alun-alun Kota Semarang. Lokasinya juga persis di sebelah selatan Kawasan Kota Lama yang pada abad ke 19 sampai awal abad ke-20 menjadi pusat ekonomi Kota Semarang saat berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda.
Terkait waktu Pasar Johar dibangun, ada yang menyebut pasar ini sudah eksis pada 1860. Kala itu, pasar ini seperti pasar tiban di mana banyak pedagang datang dan menjual berbagai macam di dekat Alun-Alun Kota Semarang.
Beberapa dekade kemudian, tepatnya pada 1936, Pasar Johar modern diresmikan. Pendirian bangunan pasarnya sendiri dilakukan sejak tiga tahun sebelumnya dan diarsiteki oleh Ir Thomas Karsten.
O ya, dinamai Pasar Johar, lantaran banyak pohon johar yang jadi peneduh di tepi jalan dekat lokasi tersebut. Keberadaan pohon ini kerap dijadikan orang-orang yang sedang berbelanja beristirahat. Selain itu, yang berteduh di sana adalah orang-orang yang pengin menjenguk teman atau keluarganya di bangunan penjara yang dulu juga ada di dekat pasar.
Penjara ini kemudian dibongkar pada 1931 agar lokasinya bisa dijadikan Pasar Johar modern yang dibangun untuk menyatukan sejumlah pasar yang sudah ada dan lokasinya berdekatan, yaitu Pasar Johar, Pasar Benteng, Pasar Jumatan, dan Pasar Pekojan.
Pada akhir 1930-an sampai awal 1940-an, Pasar Johar menjelma sebagai pasar terbesar dan paling modern di Asia Tenggara. Hingga akhir 1980-an, pasar ini bahkan jadi ssentra pedagangan terpenting di kawasan Jawa tengah, lo.
Sempat terbakar pada 10 Mei 2015, kini Pasar Johar sudah direnovasi dengan mempertahankan bentuk klasiknya sebagaimana yang diarsiteki oleh Thomas Karsten. Meski kini sudah sulit menemui pohon johar di sana, setidaknya kita tahu kalau nama pasar ini ternyata terinspirasi dari keberadaan pohon peneduh tersebut, Millens. (Arie Widodo/E05)