BerandaHits
Kamis, 11 Des 2024 18:27

Menghidupkan Filosofi Tosan Aji sebagai Warisan Leluhur

Ilustrasi Keris. (Rifkianto Nugroho/Detik)

Festival Keris 2024 nggak hanya menampilkan ratusan keris dari berbagai periode, tetapi juga menjadi ajang edukasi, promosi budaya, dan pelestarian warisan yang diakui UNESCO.

Inibaru.id – Nggak diragukan lagi jika senjata-senjata nusantara yang dijadikan pusaka (tosan aji) membawa nuansa ajaib dan selalu sukses bikin siapa pun terkesima.

Dibuat melalui ritual khusus serta berbagai kisah menarik di baliknya membuat benda ini makin istimewa. Jelas saja jika tosan aji memiliki aura yang berbeda.

Sayangnya, benda pusaka seperti keris kerap dipandang mistis dan menakutkan. Padahal, ia adalah warisan yang penuh filosofi.

Berkaitan dengan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Masyarakat Pusaka Nusantara menggelar Festival Keris 2024 di Ghradika Bakti Praja pada 12-14 Desember 2024. Acara ini nggak hanya menjadi ajang seni dan budaya, tetapi juga wujud nyata pelestarian warisan leluhur yang penuh filosofi mendalam.

Ketua Penyelenggara Festival Keris 2024 Daryono menyebutkan bahwa festival ini bertepatan dengan peringatan 19 tahun sejak keris ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Lebih dari 100 keris dari berbagai periode, mulai dari Tuban, Mataram, hingga Kamardikan, dipamerkan.

“Pameran ini, bertujuan untuk memberi edukasi, promosi sekaligus event untuk menarik pariwisata, juga memberikan nilai secara ekonomi melalui bursa,” tutur Daryono, Rabu (18/12/2024).

Keris: Filosofi dalam Sepuhan Baja

Ketua Penyelenggara Festival Keris 2024, Daryono bersama Kepala Bidang Kebudayaan Disdik Jateng, Eris Yunianto memberikan keterangan pers di Ghradika Bakti Praja Komplek Pemprov Jateng, Senin (11/12/2024). (Humas Jateng)

Keris bukan sekadar senjata tradisional, melainkan cerminan nilai-nilai luhur dan keahlian temurun para leluhur Nusantara. Setiap bilah keris menyimpan makna filosofis yang mendalam, mulai dari penamaan hingga ukiran dan pamornya.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdik Jateng, Eris Yunianto menekankan pentingnya edukasi mengenai keris kepada generasi muda.

“Keris bukan benda menakutkan. Ini adalah karya seni yang sarat nilai budaya, teknik tinggi, dan filosofi kehidupan,” katanya.

Eris juga menyoroti bagaimana keris mengajarkan berbagai keterampilan, seperti teknik tempa bilah, pembuatan sarung atau warangka, hingga pengetahuan astronomi dan spiritual yang tercermin dalam desainnya.

Menguatkan Identitas Bangsa

Festival ini juga menampilkan koleksi keris dari berbagai guru di sekolah, sebagai simbol regenerasi pengetahuan budaya. Menurut Daryono, keberadaan keris di tangan guru dan ASN menunjukkan semangat menjadikan pusaka ini sebagai sumber inspirasi dan pembelajaran bagi masyarakat.

“Edukasi ini tidak hanya menepis stigma negatif, tetapi juga membangkitkan kembali semangat meneladani nilai-nilai luhur yang terkandung dalam keris,” imbuhnya.

Selain pameran, Festival Keris 2024 juga menggelar workshop dan bursa jual beli, membuka ruang interaksi antara kolektor, pengrajin, dan masyarakat umum. Acara ini diharapkan menjadi magnet pariwisata budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal.

Festival Keris 2024 bukan sekadar perayaan budaya, tetapi sebuah peringatan akan pentingnya menjaga tosan aji sebagai warisan yang merekatkan identitas bangsa. Dengan memahami filosofi di balik setiap keris, kita nggak hanya merawat tradisi, tetapi juga mewariskan kebijaksanaan kepada generasi mendatang.

Wah, sepertinya menarik ya? Betewe, apa kesanmu dengan tosan aji, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: