BerandaHits
Minggu, 29 Nov 2025 18:40

Menghadapi Stroke, Kecepatan Penanganan adalah 'Kunci'

Ilustrasi: Stroke masih menjadi salah satu kondisi medis paling mematikan yang dapat menyerang dalam hitungan menit. (Shutterstock/Sfam_Photo)

Waspadai stroke yang dapat muncul tiba-tiba. Kenali gejala, faktor risiko tersembunyi seperti apnea tidur, serta pentingnya penanganan cepat untuk mencegah kecacatan.

Inibaru.id - Stroke masih menjadi salah satu kondisi medis paling mematikan yang dapat menyerang dalam hitungan menit. Tanpa peringatan, seseorang bisa tiba-tiba kehilangan keseimbangan, mengalami pandangan kabur, atau mulai berbicara tidak jelas sebelum akhirnya memasuki fase darurat yang mengancam nyawa.

Ketika aliran darah ke otak terhenti, sel-sel otak mulai rusak dan kemampuan penting seperti bicara, berpikir, hingga bergerak dapat hilang permanen. Begitulah gambaran stroke sebagaimana dikatakan ahli bedah saraf dari New Era Hospital, Dr Sunil Kutty.

"Kecepatan adalah kunci keselamatan!" tegasnya belum lama ini, dikutip dari Times of India belum lama ini. “Stroke membutuhkan penanganan yang tepat waktu. Pengenalan dini dapat membuat perbedaan besar dalam mencegah kecacatan atau kematian.”

Lebih jauh, Dr Kutty mengingatkan bahwa stroke kini nggak lagi identik dengan usia lanjut. Mereka yang masih muda pun semakin berisiko, terutama ketika faktor-faktor risiko tersembunyi seperti gangguan tidur nggak disadari.

Tanda-Tanda Stroke yang Sering Diabaikan

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat atau saat pembuluh darah pecah. Kondisi ini langsung memutus suplai oksigen ke jaringan otak.

“Stroke terjadi saat aliran darah ke otak tersumbat atau pembuluh darah pecah. Memutus suplai oksigen; yang dalam hitungan menit bisa menyebabkan kerusakan serius,” jelas Dr Kutty.

Sejumlah penelitian mendukung pentingnya tindakan cepat. Studi Neurology pada 2020 menemukan bahwa pasien yang ditangani dalam 0–90 menit memiliki peluang pemulihan dalam tiga bulan yang jauh lebih baik.

Sementara itu, riset Journal of Clinical Medicine pada 2024 juga menegaskan bahwa pengenalan dini sangat berperan dalam mengurangi keterlambatan terapi.

Risiko Stroke yang Diam-Diam Mengintai

Salah satu faktor risiko stroke yang paling sering terlewat adalah obstructive sleep apnea. (Pexels/Ivan Samkov)

Di antara banyak faktor risiko stroke, salah satu yang paling sering terlewat adalah obstructive sleep apnea (OSA). Ahli dari Sakra World Hospital, Dr Amit Kulkarni menyebut, gangguan tidur ini adalah pemicu stroke yang kerap nggak disadari, terutama pada pasien muda.

“Sekitar 50-70 persen orang yang mengalami stroke juga mengidap apnea tidur. OSA kini diakui sebagai salah satu faktor risiko utama stroke berulang,” ungkapnya.

Penelitian besar juga mendukung temuan tersebut. New England Journal of Medicine (2005) melaporkan bahwa OSA hampir menggandakan risiko stroke atau kematian, bahkan setelah memperhitungkan hipertensi dan diabetes.

Adapun riset dari Sleep Disorders & Stroke pada 2019 menegaskan perlunya skrining rutin OSA pada pasien stroke kronis. Gejala seperti mendengkur keras, terbangun dengan napas tersengal, atau rasa kantuk ekstrem di siang hari sebaiknya tidak diabaikan.

“Bahkan, apabila OSA tidak diobati pada pasien yang pernah mengalami stroke, risiko kambuhnya bisa mencapai 50 persen dalam dua tahun,” tutur Dr Kulkarni.

Golden Time Penanganan Stroke

Sebagaimana dikatakan sejak awal, kecepatan akan menjadi penentu utama penyelamatan pada kasus stroke. Untuk stroke iskemik, waktu maksimal pemberian obat pengencer darah adalah sekitar 4,5 jam setelah gejala muncul.

Sementara, pada kasus oklusi besar, trombektomi mungkin diperlukan untuk mengangkat sumbatan, sedangkan pada stroke hemoragik, tindakan cepat juga nggak kalah penting karena keterlambatan sedikit saja dapat meningkatkan risiko kecacatan permanen hingga kematian.

“Setiap menitnya sangat berharga. Maka dari itu, kenali tanda-tandanya tanpa menunda,” kata Dr Kutty.

Para ahli menegaskan bahwa salah satu langkah pencegahan paling penting adalah mengenali dan mengelola faktor risiko yang selama ini tersembunyi, terutama gangguan tidur.

Dr Kulkarni kembali menegaskan bahwa apnea tidur obstruktif adalah risiko tersembunyi. Bukan hanya untuk penyakit jantung, tetapi juga untuk stroke. Dengan memahami gejala dan bertindak cepat saat tanda muncul, risiko kecacatan permanen maupun kekambuhan stroke dapat ditekan secara signifikan. (Siti Khatijah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: