BerandaHits
Rabu, 12 Nov 2019 16:00

Mengenal Rohana Kudus, Wartawati Pertama Indonesia dari Tanah Minang

Rohana Kudus. (Padangkita)

Presiden Joko Widodo memberi gelar pahlawan nasional kepada Rohana Kudus, wartawati pertama di Indonesia pada Jumat (8/11). Selain berkiprah di dunia jurnalistik, Rohana juga mendirikan sekolah ketrampilan untuk perempuan pribumi.

Inibaru.id - Rohana Kudus ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (8/11/ 2019). Ketetapan tersebut berdasarkan pertemuan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan pada Rabu (6/11).

Melanasir Tempo, Kamis (7/11) Rohana Kudus atau Ruhana Kuddus adalah wartawati pertama di Indonesia. Perempuan asal Sumatera Barat ini sudah dua kali diusulkan menjadi pahlawan nasional oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan baru tahun ini gelar tersebut diberikan.

Rohana lahir di Koto Gadang, Kecamatan Ampekkoto, Kabupaten Agam pada 20 Desember 1884. Dia hidup semasa dengan Kartini di mana akses pendidikan terhadap perempuan sangat dibatasi. Nggak tersedianya sekolah untuk perempuan pribumi mendorong Rohana mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia, sekolah kaum perempuan yang mengajarkan keterampilan.

Kiprahnya di dunia jurnalistik dimulai saat dirinya mendirikan surat kabar perempuan pertama di Indonesia, Poetri Hindia pada 1908 di Batavia. Surat kabar tersebut kemudian dianggap sebagai surat kabar perempuan pertama di Indonesia. Dalam tulisan-tulisannya, Ruhana membantu pergerakan politik dengan memberikan semangat pada para pejuang.

Rohana juga mengajar dan memimpin surat kabar Perempuan Bergerak saat merantau di Lubuk Pakam dan Medan. Dia kemudian menjadi redaktur surat kabar Radio di Padang dan surat kabar Cahaya Sumatera.

Selain Rohana Kudus, Presiden Jokowi juga memberi gelar pahlawan nasional kepada lima nama lainnya yakni Abdul Kahar Mudzakkir, Alexander Andries Maramis, KH Masykur, Prof. M. Sardjito, dan Sultan Himayatuddin. (IB18/E06)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024