BerandaHits
Rabu, 22 Des 2020 17:05

Masa Lalu Berdarah Madame Tussaud, Berani Baca?

Replika Marie Grosholtz. (Artspecialday)

Dikenal sebagai seniman patung lilin dan pemilik museum terkenal di dunia, Madame Tussaud pernah mengalami kejadian paling mengerikan di dalam hidupnya. Dengan tangannya sendiri, dia dipaksa membuat cetakan lilin dari kepala-kepala orang-orang yang dikenalnya di Kerajaan Prancis.

Inibaru.id – Kamu tentu nggak asing dengan nama ini. Yap, Madame Tussaud. Nama lengkapnya Marie Grosholtz. Dia menghabiskan seumur hidupnya dengan membuat patung lilin dari tokoh terkenal. Nggak cuma figur orang-orang top seperti raja, bintang pop, dan politikus, Tussaud juga membuat figur dari kriminal terkenal.

Meski menjadi seniman yang sangat sukses, siapa sangka perempuan yang lahir pada 1 Desember 1761 di Strasbourg, Prancis, ini pernah mengalami hidup yang mengerikan?

Yatim Sejak Kecil

Marie Grosholtz alias Madame Tussaud. (Theguardian/Getty Images/Hulton Archive)

Marie kecil harus menerima kematian ayahnya dalam sebuah pertempuran. Ayahnya adalah seorang tentara Jerman. Ibunya kemudian bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah seorang pembuat patung lilin dan pakar anatomi bernama Philippe Curtius di Berne, Swiss.

Curtius begitu sayang pada Marie dan mengadopsinya. Di sinilah Marie akrab dengan dunia patung lilin. Ketika Marie berusia 6 tahun, Curtius mendapat posisi bergengsi di Paris. Marie dan ibunya ikut diboyong.

Kesuksesan Curtius membuat Marie bisa bergaul dengan masyarakat kelas atas. Dia bahkan bertemu dengan Raja Louis XVI ketika itu.

Pada 1780-an, oleh Madame Elizabeth, saudara perempuan raja, Marie diangkat sebagai guru seni. Bisa dibilang itu adalah masa keemasannya. Namun, dekat dengan keluarga kerajaan pernah membuatnya hampir kehilangan nyawa. Dia dianggap sebagai simpatisan kerajaan. Dia dipenjara selama tiga bulan ketika Revolusi Prancis pecah.

Dipenjara ketika Revolusi Prancis pecah, Marie sempat menunggu giliran dieksekusi. Laiknya tahanan lain, rambutnya kala itu ikut dicukur seperti tahanan lain. Beruntung, dia diselamatkan Jean-Marie Collot d'Herbois, seorang revolusioner terkemuka yang juga teman ayah angkatnya, Curtius.

Membuat Topeng Kematian

Marie Tussaud menyiapkan 'topeng kematian' dari kepala yang terpenggal, Madame Tussauds, London. (Nationalgeographic/Aurimages/Granger)

Hampir nggak ada yang gratis di dunia ini, termasuk penyelamatannya. Marie terpaksa membayar pembebasan itu dengan membuat topeng kematian para bangsawan dan raja-ratu saat dipancung, sebagai tanda dukungannya pada revolusi. Jelas saja Marie sangat tertekan dengan tugas itu.

Bayangkan, betapa mengerikannya membuat cetakan lilin dari kepala-kepala yang telah terputus. Di antara kepala-kepala itu ada teman-teman ayahnya juga.

Marie bahkan harus membuat cetakan lilin dari kepala Putri de Lamballe yang masih berlumuran darah. Menurut cerita, kepala putri itu dipukul dengan palu sampai nggak sadar, dirudapaksa para revolusionis, lalu disiksa. Setelah meninggal, tubuhnya kemudian dimutilasi.

Ketika kepalanya diperlihatkan kepada Marie Antoinette, dia langsung jatuh pingsan. Asal kamu tahu, putri itu adalah sahabat sang ratu dan Marie. Ayah angkat Marie selamat, tapi meninggal nggak lama setelah itu (1794). Semua koleksi patung lilinnya diwariskan kepada Marie.

Marie kemudian menikah dengan Francois Tussaud dan memiliki dua anak. Sayang, cinta mereka nggak berjalan mulus. Keduanya memutuskan berpisah. Marie dan dua anaknya hijrah ke Inggris dan membuka museum permanen di sana dengan nama Madame Tussaud. (Kom/IB21/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: