BerandaHits
Rabu, 13 Agu 2024 22:26

Maksimalkan Limbah Tahu, Warga Pesalakan Tegal Nggak Lagi Pusing Beli Gas

Pemakaian biogas limbah tahu di Dukuh Pesalakan, Adiwerna, Tegal. (niaga.asia)

Dulu limbah tahu di desa tersebut bikin pusing karena aromanya yang mengganggu. Kini, limbah tahu justru bisa diolah jadi biogas yang dimanfaatkan warga Dukuh Pesalakan, Adiwerna, Kabupaten Tegal, untuk memasak.

Inibaru.id – Salah satu masalah pelik yang dialami masyarakat Indonesia sekali atau beberapa kali dalam sebulan adalah saat harus membeli LPG. Nah, masalah ini sama sekali nggak dialami oleh warga Dukuh Pesalakan yang ada di Desa Adiwerna, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Pasalnya, mereka bisa mendapatkan gas dari pengolahan limbah tahu.

Bagi masyarakat di kota besar, mencari LPG 3 kilogram mungkin bukan masalah besar. Jika di satu tempat tutup, bisa mencarinya di tempat lain dengan mudah. Beda cerita dengan warga di kawasan pinggiran. Terkadang meski sudah berputar-putar cukup lama, LPG masih saja "gaib".

Beruntung, warga Dukuh Pesalakan sudah nggak pusing mencari gas sejak 2008 lalu. Dengan cermat, mereka mengolah limbah tahu menjadi biogas yang akhirnya bisa dipakai warga sebagai bahan bakar.

Cerita warga Dukuh Pesalakan sampai bisa mendapatkan biogas limbah tahu berasal dari keluhan warga atas aroma limbah tahu yang berasal dari sebuah rumah produksi yang cukup mengganggu. Asal kamu tahu saja, dalam sehari, rumah produksi tersebut mampu mengolah 1 sampai 1,5 kuintal kedelai, lo. Sudah kebayang kan sebanyak apa limbah yang diproduksi?

Nggak hanya aromanya yang mengganggu, warga juga kesal karena limbahnya dibuang ke selokan dan bikin kotor. Untungnya, ada warga yang memberikan ide untuk mengolah limbah tahu tersebut menjadi biogas.

Limbah tahu yang diolah jadi biogas. (technologyindonesia)

“Usaha tahu saya diwariskan dari orang tua. Dulu memang kerap dikomplain warga karena limbah tahu yang ada di selokan belakang rumah. Alhamdulillah sejak diolah jadi biogas, sekarang saluran pembuangan jadi nggak mengganggu orang lain lagi,” ungkap Rumiyati sebagaimana dinukil dari Tribunnews, Selasa (13/8/2024).

Nggak hanya dari rumah produksi tahu milik Rumiyati, limbah-limbah tahu juga didapatkan dari 200 rumah produksi lainnya. Pengolahannya dipusatkan pada sebuah lahan seluas 700 meter persegi yang dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bawah tanah dan empat biodigester.

“Pemerintah desa setempat bekerja sama dengan UGM untuk membuat rumah pengolahan limbah tahu ini. Sejak 2008 sampai sekarang, masih berfungsi dengan baik. Kini proses pengolahan dan perawatan sepenuhnya diurus warga Dukuh Pesalakan,” ungkap pengurus rumah biodigester, Rosikin.

Kini, setidaknya 25 rumah warga di dukuh tersebut nggak perlu lagi dipusingkan dengan masalah tabung gas habis. Mereka tinggal memakai gas yang berasal dari pipa-pipa biogas yang disalurkan dari tempat pengolahan limbah tahu. Per bulan, mereka juga hanya membayar Rp15 ribu per rumah.

Salut banget buat warga Pesalakan, Tegal. Semoga saja semakin banyak daerah-daerah lain yang bisa memaksimalkan potensi di wilayahnya seperti ini. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025