BerandaHits
Senin, 7 Agu 2022 11:50

Luka Tergores Kertas Terasa Sangat Menyakitkan; Kenapa, ya?

Ujung jari merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki saraf reseptor rasa sakit terbanyak. (Wikimedia)

Membaca buku nggak akan melukaimu. Tapi, pernahkah ujung jarimu nggak sengaja tergores kertas? Rasanya pasti sangat menyakitkan, ya? Omong-omong, kok bisa rasa sakitnya sampai sangat terasa? Ternyata ini alasannya.

Inibaru.id –Kertas buku bukanlah benda tajam. Namun, kalau nggak berhati-hati, terkadang pinggiran kertas bisa menggores kulitmu juga, lo! Bahkan, banyak yang bilang, tersayat kertas jauh lebih menyakitkan ketimbang tergores pisau.

Hm, pernah mengalaminya juga? Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Hingga kini, agaknya belum ada studi mendalam yang khusus mengulas rasa sakit karena tergores pinggiran kertas ini. Namun, pendapat Dr Hayley Goldbach ini mungkin bisa sedikit menjawab pertanyaan tersebut.

Dikutip dari BBC, ahli dermatologi UCLA itu mengungkapkan, untuk menjelaskan tentang rasa sakit yang begitu terasa saat ujung jari tergores kertas, kita bisa menggunakan ilmu anatomi. Menurut Goldbach, saraf reseptor rasa sakit terbanyak terdapat di wajah, alat kelamin, dan ujung jari.

“Sulit membayangkan ada goresan kertas pada wajah dan alat kelamin, tapi sangat mungkin pada ujung jari,” kelakarnya. “Meski pada bagian lain seperti paha juga akan mengganggu, rasa sakitnya nggak sepedih pada ujung jari.”

Tekstur Ujung Kertas Bukan Seperti Pisau, Tapi Gergaji

Pinggiran kertas cukup tajam dan bisa menimbulkan luka robek yang nggak beraturan. (Pexels)

Saat kamu berhati-hati, pinggiran kertas pada buku nggak akan melukaimu. Namun, ketika terburu-buru membaliknya, ia bisa menggoresmu karena pinggiran kertas cukup tajam laiknya pisau yang halus dan licin.

Mata telanjang memang akan melihat kertas cukup halus dan licin seperti mata pisau. Padahal, kalau kamu perbesar, ia sejatinya lebih mirip gergaji yang bergerigi. Jadi, alih-alih menggores dengan rapi, sayatan kertas atau yang kerap disebut paper cut justru menimbulkan luka robek yang nggak beraturan.

Paper cut biasanya dangkal. Namun, kalau menimbulkan rasa sakit, berarti luka itu cukup dalam hingga melewati lapisan atas kulit, karena saraf reseptor rasa sakit berada di bawah lapisan atas kulit,” ungkap Goldbach.

Luka yang seperti digergaji ini akan menimbulkan rasa sakit yang lebih perih. Jadi, silakan dibayangkan sendiri, ya!

Kering Lebih Lama?

Agar luka tergores kertas cepat kering, gunakan salep antibiotik dan dan tutup dengan perban. (Jakpost/Shutterstock/Oatwa)

Melalui kaca pembesar, kamu bisa melihat permukaan kertas yang berpori-pori. Nah, karena buku termasuk benda yang sering dipegang, kemungkinan ia menjadi sarang bakteri sangatlah besar. Maka, saat kertas itu menyayat ujung jari, kemungkinan kamu mengalami infeksi terbilang besar.

Nah, kalau nggak segera diobati, luka tersebut akan butuh waktu lebih lama untuk sembuh. Lebih dari itu, goresan kertas yang umumnya nggak mengakibatkan perdarahan karena terlalu dangkal juga membuat luka nggak kunjung kering.

Goldbach memaparkan, perdarahan akan membuat darah menggumpal. Gumpalan ini kemudian berubah menjadi keropeng atau jaringan mati yang menebal agar luka tertutup. Nah, tanpa adanya perdarahan, kemungkinan luka sembuh akan jauh lebih lama.

“Pada kasus ini, saraf terus mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak, tapi perlindungan luka nggak terjadi,” jelasnya.

Hipotesis kenapa luka tergores kertas sangat menyakitkan dan lama keringnya ini cukup logis, bukan? Agar luka goresan itu cepat mengering, segera beri salep antibiotik dan tutup dengan perban ya, Millens! (IB20/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: