BerandaHits
Rabu, 8 Nov 2022 17:22

Lima Hal Sederhana untuk Mengurangi Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang membuat diri sulit menjalani hari karena perasaan cemas berlebihan. (Envato Element)

Rasa cemas yang sampai membuat sulit tidur, susah berkonsentrasi dan otot tegang adalah gejala seseorang mengalami gangguan kecemasan.

Inibaru.id - Beberapa penelitian mengatakan sangat wajar jika kita mengalami stres atau tekanan dalam hidup. Bahkan, rasa tertekan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memicu kreativitas kita. Bukankah sudah sering terjadi, saat merasa cemas atau stres, daya pikir dan motivasi kita untuk memecahkan masalah kian tinggi?

Tapi, ada orang yang mengalami rasa cemas berlebihan sampai-sampai ia merasa deg-degan, berkeringat, pusing dan diare. Nggak cuma itu, rasa takut itu terkadang juga dibarengi dengan gejala seperti otot tegang, insomnia, sulit fokus, mudah marah, dan pikiran kosong.

Jika hal-hal itu sering terjadi dalam berbagai keadaan, kemungkinan orang itu mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Ini adalah kondisi kesehatan mental yang membuat diri sulit menjalani hari karena perasaan cemas berlebihan.

Jika ada temanmu dengan gejala seperti tadi, bantulah dia mengontrol rasa takutnya. Inilah beberapa hal yang bisa kamu sarankan agar gangguan kecemasan nggak semakin buruk.

Kurangi Stres

Olahraga merupakan salah satu cara efektif mengurangi stres. (Shutterstock/Halfpoint)

Stres merupakan pemicu umum yang membuat gangguan kecemasan semakin parah. Maka dari itu, penting seseorang mengurangi stres. Caranya beragam, antara lain dengan berolahraga. Jadikan olahraga sebagai rutinitas harian. Dengan berolahraga secara teratur dapat menurunkan hormon kortisol dan epineprin serta meningkatkan hormon norepineprin sebagai antidepresan.

Konsumsi Makanan Sehat

Makanan sehat akan membuat diri merasa lebih baik secara fisik dan mental. Cobalah berbagai jenis makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Hindari makanan dengan olahan yang berminyak, manis dan tinggi lemak.

Membuat Jurnal

Dengan menulis jurnal, kita bisa mendeteksi perasaan dan keinginan. (Atomenulis)

Menulis jurnal biasanya melibatkan praktik membuat buku harian yang mengeksplorasi pikiran dan perasaan seputar peristiwa dalam hidup. Jadi, ini cara yang bagus untuk mendeteksi suasana hati, stres, dan kecemasan. Mengidentifikasi masalah dan menuliskannya dapat membantu seseorang lebih mengenal diri sendiri dan mampu menanggulangi masalah.

Menghindari Pola Hidup Nggak Sehat

Sering kita mendengar merokok, mengonsumsi obat-obatan atau minum alkohol adalah cara untuk meredakan stres. Kenyataannya, hal itu dapat merusak tubuh sehingga membuat diri lebih sulit menangani stres dan kecemasan.

Nggak hanya ketiga hal itu, orang dengan gangguan kecemasan sebaiknya nggak terlalu sering mengonsumsi kafein karena dapat meningkatkan kecemasan. Sebuah riset mengatakan, mengonsumsi kopi yang mengandung kafein lebih dari 300 mg per hari dapat berdampak buruk pada kecemasan.

Bercerita pada Orang yang Tepat

Psikolog akan membantu mengurai masalah terkait kecemasan dan cara menanggulanginya.(Pexels/Cottonbro)

Mencurahkan isi hati dan perasaan kepada orang yang dipercaya bisa meringankan kecemasan. Orang itu bisa saja teman, anggota keluarga atau psikolog.

Bisa juga kita bergabung dengan support group yang beranggotakan orang dengan keluhan serupa sehingga bisa saling berbagi pengalaman dan tips tentang cara mengatasi gangguan kecemasan.

Itulah hal-hal sederhana tapi efektif untuk mengurangi tingkat kecemasan. Membutuhkan waktu dan kesabaran ekstra agar stres nggak lagi jadi sumber masalah melainkan jadi jalan untuk lebih bersemangat. (Kom/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024