BerandaHits
Kamis, 23 Agu 2017 19:33

Lagu ‘Rasa Sayange’ Diputar di SEA Games 2017, Mau Diklaim Malaysia Lagi?

Opening Ceremony SEA Games 2017. (Foto: indosport)

Lagi-lagi warganet Indonesia dibuat naik pitam karena Malaysia mengklaim lagu “Rasa Sayange”.

Inibaru.id - Perseteruan antara Indonesia dengan Malaysia memang seakan tiada habisnya. Sempat berseteru lantaran lagu “Rasa Sayange” diklaim sebagai lagu daerah Malaysia, lagu berbahasa Maluku ini diperdengarkan dalam Pembukaan SEA Games 2017 Malaysia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (19/8/2017) lalu.

Sebuah video yang diunggah di suatu akun Youtube mendadak viral. Warganet Indonesia yang belum “selesai” dengan insiden bendera Merah-Putih yang dicetak terbalik dalam buklet souvenir SEA Games 2017 kembali naik pitam.

Sebuah kanal Youtube Now TV mengunggah sebuah video yang memperlihatkan repilka kapal layar mengarungi samudra dalam salah satu momen di pembukaan SEA Games 2017.

“Lagu ‘Rasa Sayange’ Diklaim Malaysia Saat Opening Ceremony Sea Games 2017,” tulisnya.

Adegan kapal berlayar itu diiringi dengan instrumen lagu mirip “Rasa Sayange”. Tak pelak postingan itu pun memicu komentar negatif dari netizen Indonesia. Berbagai hujatan dan makian menghujani lini masa media sosial Indonesia.

Dilansir dari Okezone, berikut ini adalah beberapa warganet yang menyatakan kekesalannya di kolom komentar pada video tersebut.

“Bisa-bisanya lagu ini diakui, padahal lirik lagu sudah jelas banget bahasa daerah Maluku, lucu banget atau di sana pake Bahasa Maluku juga bukan melayu?” tulis Cp Bandhaso dalam kolom komentar youtube.

“Cari lagu lain kek, masak ambil lagu Indonesia. Lagu khas dari negeri jiran sana emang enggak ada ya?” tambah pemilik akun Putri Nurul Huda.

“Daripada plagiat, setel lagu Siti aja atau Isabela. Dasar, negara bisanya cuma jiplak,” komentar nyinyir helenasantika.

Sebelumnya, lagu “Rasa Sayange” sempat menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia. Netizen kedua negara menanggap lagu itu berasal dari negaranya masing-masing. Lagu yang mungkin bagi para millenial mulai redup namanya itu mendadak masyur.

Peristiwa itu terjadi pada 2007 silam. Malaysia mengklaim bahwa lagu tersebut merupakan warisan nenek moyang mereka. Maka, tanpa sungkan, pemerintah Malaysia pun menganggap lagu “Rasa Sayange” sebagai salah satu khazanah kebudayaan mereka.

Padahal, faktanya tidaklah demikian. Lagu Rasa Sayange adalah ciptaan orang Maluku bernama Paulus Pea. Fakta tersebut diperkuat dengan rekaman piringan hitam yang tercatat pada tahun 1958 di Lokananta, Solo.

Sementara itu, musisi Malaysia Christ Patikawa mengakui bahwa klaim negaranya atas lagu “Rasa Sayange” tidak bisa dibenarkan. Ia menjelaskan, lagu “Rasa Sayange” mulai terdengar di Malaysia baru pada tahun 1960-an. Lagu tersebut bisa populer di sana kemungkinan karena misi kebudayaan dari Indonesia.

Hingga saat ini, Malaysia belum bisa membuktikan bahwa lagu tersebut tercipta di tanah mereka. Ini seakan semakin menguatkan bahwa “Rasa Sayange” bukanlah lagu dari Malaysia. Ya, anggaplah mereka tengah memopulerkan lagu asli Indonesia. Begitu? (GIL/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024