BerandaHits
Rabu, 28 Apr 2020 09:02

Kota Semarang dan Banyumas Jadi Acuan Zona Merah di Jawa Tengah

Pengecekan mobil berplat nomor luar kota sudah dilakukan di Kota Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta beberapa wilayah zona merah di Jawa Tengah untuk mengacu pada apa yang sudah dilakukan oleh Kota Semarang dan Banyumas.<br>

Inibaru.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar sejumlah daerah yang sudah tergolong zona merah agar segera mengambil tindakan. Dia mencontohkan Kota Semarang yang telah mengambil inisiatif.

“Bisa menggunakan model seperti Kota Semarang, yang tidak PSBB tapi melakukan pengetatan-pengetatan. Daerah zona merah seperti Solo dan Wonosobo bisa melakukan itu," terangnya.

Ganjar juga mendukung secara penuh jika ada daerah di Jawa Tengah yang hendak melakukan PSBB. Jika memang itu opsi yang harus dilakukan sebaiknya, kata Ganjar, segera diajukan.

“Kemarin Wonosobo sudah mengusulkan,” ungkapnya.

Ganjar Pranowo memberi opsi untuk membuat pos pantau seprerti Kota Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Selain Kota Semarang, Ganjar juga memberi contoh Banyumas. Meski nggak menerapkan PSBB, kepala daerahnya mengeluarkan peraturan yang cukup ketat misalnya mewajibkan seluruh masyarakat menggunakan masker di luar rumah. Pelanggar akan didenda atau dipidana.

“ Jadi mau pakai model Semarang atau Banyumas, yang penting harus ada tindakan lebih," tegasnya.

Ganjar memang mendesak pengetatan yang ada di daerah zona merah. Merujuk data dari Google, menurut Ganjar masih banyak tingkat aktivitas masyarakat yang masif. Jadi memang harus ada pengetatan termasuk kepada pemudik yang masuk.

Kemudian terkait penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang, dia akan melakukan kontrol dan pengawasan. Kepolisian dan TNI menurutnya sudah kompak dalam menjalankan tugas.

“Kami harap masyarakat memberikan dukungan dengan berlaku disiplin. Pengetatan ini tujuannya untuk mendisiplinkan warga, jadi kami butuh dukungan warga untuk disiplin agar semua berjalan lancar," tutupnya.

Semoga nggak ada lagi yang menyepelekan corona ya, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024