BerandaHits
Minggu, 20 Des 2025 11:01

Kok Bisa Sih Kaus Bahan Polyester Cepat Bau?

Kaus bahan polyester cepat berbau. (Gatsby)

Ada alasan yang bikin kaus bahan polyester cepat berbau. Ini penjelasannya.

Inibaru.id - Saat meminta saran terkait memilih baju di toko daring kepada sabahatnya, Wahyu agak sedikit keheranan dengan saran Tri yang langsung memintanya nggak memilih kaus bahan polyester. Awalnya, dia sedikit bingung karena cukup banyak baju yang dibuat dengan bahan tersebut. Tapi, setelah diberi penjelasan, dia akhirnya mengerti alasannya.

"Katanya kalau bahannya polyester, skip aja langsung karena mudah bikin bau badan. Apalagi kalau kita kerap berkeringat karena aktivitas," ucap Wahyu pada Kamis (18/12/2025).

Apa yang diungkap Wahyu ada benarnya. Meski baru dipakai sebentar, terkadang kaus dari bahan ini sudah berbau. Bahkan meski sudah dicuci, terkadang aroma baunya masih nggak bisa hilang. Lantas, apa sih yang menyebabkan hal ini?

Untungnya, sudah ada penelitian terkait dengan hal ini. Salah satunya datang dari University of Alberta, yang mencoba mencari tahu kenapa bahan sintetis bisa bereaksi berbeda terhadap keringat dibandingkan bahan alami seperti katun. Hasilnya cukup membuka mata.

Pertama, kita perlu paham dulu bahwa keringat itu tidak sepenuhnya berbau. Keringat sebagian besar terdiri atas air, tapi di dalamnya juga ada senyawa berminyak. Bau badan baru muncul ketika senyawa-senyawa ini diurai oleh bakteri yang hidup di kulit. Nah, di sinilah peran bahan kaus jadi sangat penting.

Ternyata, kaus bahan polyester mudah mengikat senyawa berminyak dari keringat yang disukai bakteri. (Karuniatex)

Polyester ternyata punya sifat yang disebut “oil-loving” atau suka minyak. Artinya, serat polyester lebih mudah mengikat dan menyimpan senyawa berminyak dari keringat. Senyawa inilah yang kemudian jadi “makanan favorit” bakteri penyebab bau. Akibatnya, bau badan lebih cepat muncul dan cenderung bertahan lama di kain polyester, bahkan setelah dicuci.

Sebaliknya, bahan seperti katun dan viskosa bersifat “water-loving” alias lebih suka air. Serat-serat ini lebih banyak menyerap bagian cair dari keringat, bukan senyawa berminyaknya. Karena zat pemicu bau yang terserap lebih sedikit, aroma tidak sedap pun jadi lebih minim. Inilah alasan kenapa kaus katun sering terasa lebih “aman” dipakai seharian, terutama di cuaca panas.

Menariknya, penelitian ini juga menemukan hal unik pada bahan lain seperti nilon dan wol. Kedua bahan ini memang bisa menyerap zat penyebab bau dalam jumlah cukup banyak di awal. Namun, keduanya juga lebih cepat melepaskan bau tersebut. Setelah diangin-anginkan selama sekitar 24 jam, intensitas baunya bisa turun drastis, bahkan mendekati katun. Artinya, pakaian wol atau nilon terkadang tidak harus langsung dicuci, cukup diangin-anginkan saja sudah lumayan segar kembali.

Lalu, apa artinya semua ini buat kita sebagai pengguna? Kalau kamu gampang risih dengan bau badan atau sering berkeringat, sebaiknya lebih selektif memilih bahan pakaian. Polyester mungkin ringan dan cepat kering, tapi soal bau, bahan ini memang kurang bersahabat. Katun masih jadi pilihan paling aman untuk aktivitas harian, sementara wol atau nilon bisa jadi alternatif menarik.

Ke depan, temuan ini juga jadi tantangan buat industri tekstil. Siapa tahu nanti ada polyester versi baru yang tidak terlalu “suka minyak” dan lebih ramah terhadap keringat. Tapi untuk sekarang, kalau bajumu cepat bau, jangan-jangan masalahnya memang ada di bahannya, Gez. (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Swike Cik Ping, Warisan Rasa yang Nggak Ada Matinya di Purwodadi

7 Des 2025

Jika Hidupmu Terburu-buru, Jadikanlah Slow Living sebagai Resolusi 2026

7 Des 2025

50+ Pertanyaan Sederhana untuk Mengenal Seseorang dengan Lebih Baik

7 Des 2025

Sebenarnya, Cokelat Makanan Sehat Atau Nggak?

7 Des 2025

Gubernur Luthfi Larang Keras Penambangan di Gunung Slamet

7 Des 2025

Nanggap Reog Singo Manggolo, Aksi Nyata Nguri-uri Budaya dan Pembangunan a la Sumanto

6 Des 2025

Petolo Mayang, Jajanan Tradisional yang Kian Langka di Solo

8 Des 2025

Menilik KUHP Baru, Memangnya Pelaku Kumpul Kebo Bisa Dipidana?

8 Des 2025

Sururi, Kiai Mangrove Semarang, Raih Penghargaan 'Pelopor Tanggap Bencana'

8 Des 2025

Kontingen Forbasi Semarang Borong Medali pada Forda Jateng 2025 di Solo

8 Des 2025

Awas Smartphone Pinky! Kelingking Cekung Akibat Genggam Ponsel Kelamaan

8 Des 2025

Politik Berbiaya Tinggi, Sumanto Sebut Sistem Pemilu Indonesia Sangat Liberal Sejak 2009

7 Des 2025

Anggotanya Beragam Parpol, Sumanto Akui Pimpin KNPI Nggak Mudah

8 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: