BerandaHits
Rabu, 25 Jan 2022 09:40

Kok Bisa Java Jadi Sebutan Kopi Berkualitas dan Bahasa Pemrograman?

Java jadi nama bahasa pemrograman. (Flickr/Dmitry Baranovskiy)

Nama internasional Pulau Jawa adalah Java. Menariknya, nama ini jadi bahasa pemrograman dan salah satu jenis kopi berkualitas. Hm, mengapa Java yang dipilih, ya?

Inibaru.id - Nama internasional Pulau Jawa itu Java, Millens. Nah, kalau yang ini, pasti kamu sering mendengarnya jadi salah satu jenis kopi berkualitas wahid sekaligus bahasa pemrograman. Hm, apa ya alasan dari pemilihan nama pulau yang ditinggali sebagian besar warga Indonesia ini?

Jadi, di Eropa sana, Java Coffee ini sudah kadung dianggap sebagai kopi enak. Padahal, kabarnya secara sejarah, Indonesia bukan asal dari kopi. Kopi di sini bahkan didatangkan dari India oleh penjajah Belanda di zaman dulu.

Nama Jawa sudah lama dikenal dunia sebelum Indonesia merdeka. Salah satu penyebabnya adalah kopi yang ditanam di sini dan menghasilkan biji-biji kopi terbaik yang kemudian diekspor ke Eropa oleh Belanda. Awalnya sih, kopi-kopi ini ditanam di sini pada akhir 1600an.

Ahli kopi dari Specialty Coffee Association Peter Giuliano menyebut pada 1720, kebun kopi Hindia Belanda di Jawa adalah perkebunan kopi tersukses di dunia. Nggak hanya soal jumlah kopi yang diekspor yang jadi tanda kesuksesan ini, melainkan kualitas kopi kelas wahid. Sejak saat itu, semua orang di seluruh dunia menganggap ‘Java’ identik dengan kopi.

“Nama Java sangat penting dalam menjabarkan kualitas dari kopi. Gara-gara hal ini, Java dan kopi seperti jadi sinonim,” ujar Giuliano dilansir dari New York Times.

Nama Java sudah kadung identik dengan kopi kualitas tinggi. (Flickr/Nic McPhee)

Hingga sekarang, kopi masih banyak ditanam di Jawa. Kualitas kopi dari sini juga masih terjaga, meski kini pesaingnya dari jenis lain semakin banyak. Intinya sih, nama Java sudah kadung terkait dengan minuman ini, Millens.

Lantas, bagaimana bisa Java juga sampai jadi nama salah satu bahasa pemrograman di dunia IT? Kalau yang ini sih, penggunaan nama Java belum sampai 30 tahun. Jadi, kalau menurut Wakil Presiden bagian pengembangan Java di Oracle Georges Saab, bahasa pemrograman Java baru diluncurkan pada 1995 usai dikembangkan selama 4 tahun.

Awalnya ya, namanya adalah Oak yang diambil dari salah satu jenis pohon yang ada di luar kreator Java, James Gosling. Namun, kemudian Gosling menyadari kalau sudah ada yang mengambil hak paten nama Oak ini.

Nah, saat mencari nama baru, salah satu karyawannya mengusulkan nama Java. Karena enak dan mudah disebut, banyak orang setuju dengan nama ini. Selain itu, nama Java dipilih karena banyak programmer yang bekerja sembari minum kopi agar tetap segar dan penuh ide brilian. Ingat, kopi dan Java ini sudah dianggap sinonim, ya. Haha.

Hm, lumayan menarik ya pas tahu Java jadi nama jenis kopi dan bahasa pemrograman, Millens?(NYT/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: