BerandaHits
Senin, 10 Jul 2022 19:40

Kiat Pilih Dosbing Biar Skripsi Lancar

Kamu perlu cermat memilih dosen pembimbing agar skripsi cepat kelar. (dok. Kalbis institute via Kompas)

Agar skripsi atau tugas akhir berjalan lancar, agaknya kamu perlu menyimak tips-tips memilih dosen pembimbing berikut ini.

Inibaru.id – Sebagai mahasiswa, kamu sudah pasti berkeinginan cepat menyelesaikan skripsi agar cepat lulus. Bagi sebagian mahasiswa, lulus tepat waktu mungkin menjadi sebuah kebanggan tersendiri.

Sayangnya, kadang harapan itu nggak semudah yang dibayangkan. Kenyataannya, masih banyak mahasiswa semester plus-plus yang harus tetap bertahan di kampus karena alasan tertentu, salah satunya skripsi yang tersendat.

Eits, yang kita bicarakan bukan tersendat karena faktor mahasiswa yang kadang menghilang atau jadi terlalu sibuk dengan urusan di luar skripsi ya. Kita sedang membicarakan kemungkinan mendapatkan dosen pembimbing (dosbing) yang jarang muncul di kampus tahu-tahu minta revisi terus-terusan.

Ternyata, ada kesalahan dalam memilih dosbing skripsi masih kerap dilakukan mahasiswa. Akibatnya, skripsi malah terombang-ambing. Karena itu, yuk simak kiat berikut biar kamu nggak salah memilih dosbing skripsi.

1. Pilih dosen muda

Ada banyak cerita mengenai dosen yang sudah berumur sulit mengikuti perubahan. Mungkin memang nggak semua dosbing berumur seperti itu. Tapi, ada baiknya kamu mempertimbangkan untuk mencari dosbing yang masih muda.

Selain proses pembimbingan yang bakal berjalan dengan lancar. Dosen muda juga dapat memberikan berbagai saran mengenai tema atau judul tugas akhir kamu yang kekinian, lo.

2. Cari yang proaktif

Kalau kamu tipe mahasiswa pasif, jangan sekali-kali memilih dosbing yang juga pasif. Hal ini bisa memperburuk dan memperpanjang masa studi-mu. Sebabnya, kamu dan sang dosen saling menunggu. Jadi, malah nggak ada yang jalan duluan.

Karena itu, carilah dosbing yang proaktif. Dia akan selalu menanyakan kabar atau keberadaanmu dan memintamu segera menyelesaikan studi. Nah, kalau kamu sudah dapat dosen yang seperti ini tapi tugas akhirmu masih belum kelar, berarti masalahnya ada pada dirimu.

Ada baiknya, kamu minta saran kakak tingkat untuk mengetahui mana dosen yang proaktif sehingga nggak salah pilih.

3. Kamu bisa pilih dosen yang expert di bidangnya

Pastikan dosen pembimbing yang kamu pilih ahli di bidangnya. (Shutterstock via Kumparan)

Mau punya karya yang berkualitas? Salah satu kuncinya ada pada dosen yang ahli di bidangnya. Pastikan dosbingmu nggak cuma pandai secara tekstual.

Dosen yang ahli di bidangnya bakal sangat membantumu menyusun dan menyempurnakan tugas akhirmu.

4. Mudah diajak diskusi

Terkadang, berdiskusi dengan dosen nggak mudah dilakukan. Apalagi jika dosen tersebut adalah dosen kolot. Mereka sama sekali nggak mau menggubris kritik, masukan, atau saran dari mahasiswanya.

Kalau kamu ketemu dosen yang seperti ini, sudah pasti tugas akhirmu bakal tersendat. Kamu bahkan bisa kehilangan motivasi karena sudah lelah menghadapi sifat dosbing ini. Karena itu, carilah dosen yang mudah diajak berdiskusi. Siapa tahu, muncul ide baru dari hasil diskusi ini.

5. Hindari dosen perfeksionis

Kalau kamu tergolong mahasiswa biasa-biasa saja, memilih dosbing perfeksionis sama saja dengan bunuh diri. Kamu harus siap melakukan revisi lagi dan lagi meskipun secara umum tugas akhirmu sudah cukup layak.

Hm, memilih dosen pembimbing untuk tugas akhir memang cukup sulit. Tapi, jika kamu mengikuti lima tips di atas, sepertinya bakal lebih mudah ya, Millens? (IDN/IB21/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024