Inibaru.id - Setiap kali mau bikin paspor, hampir semua orang punya kekhawatiran fotonya bakal terlihat jelek. Hal ini muncul gara-gara biasanya di ruang foto pencahayaan seadanya, memiliki latar polos, plus ada satu aturan tak tertulis yang paling bikin resah, yaitu nggak boleh tersenyum lebar. Hasilnya? Foto paspor sering jadi yang paling “jujur” dari seluruh koleksi foto kita.
Tapi, kenapa sih sebenarnya kita nggak boleh senyum sampai gigi kelihatan saat foto paspor? Apakah kantor imigrasi memang anti-kebahagiaan? Tentu tidak. Alasannya ternyata jauh lebih teknis dan cukup masuk akal.
Teknologi Biometrik Butuh Wajah Netral
Di era ketika bandara semakin canggih dan pemeriksaan identitas banyak mengandalkan pemindai otomatis, sistem membutuhkan foto yang sangat konsisten. Komputer mengenali wajah bukan lewat “aura kebahagiaan,” tapi lewat titik-titik tertentu seperti jarak antara mata, bentuk hidung, garis rahang, sampai lebar mulut.
Senyum yang terlalu lebar bisa mengubah struktur wajah secara signifikan. Para ahli biometrik menjelaskan bahwa setiap kali kita tersenyum, bentuk tulang pipi, posisi bibir, bahkan tampilan mata bisa berubah. Nah, perubahan ini bikin mesin pengenal wajah kesulitan mencocokkan foto paspor dengan wajah asli kita saat diperiksa.
Dalam dunia biometrik, ekspresi paling ideal adalah “wajah istirahat,” alias wajah datar tanpa perubahan bentuk apapun. Semakin stabil ekspresi, semakin akurat pula sistem memvalidasi identitas.
“Citra pencocokan biometrik mengandalkan 17 titik yang ada di wajah. Kalau di foto kamu menunjukkan wajah istirahat, lebih mudah dideteksi,” ungkap Maria Robertson dari Departemen Dalam Negeri Selandia Baru sebagaimana dinukil dari NZ Herald, (12/9/2024).
Aturan ini Berlaku Global, Bukan Cuma di Indonesia
Kalau kamu pikir aturan ini cuma ada di Indonesia, ternyata tidak. Hampir seluruh negara menerapkan standar serupa. Bahkan ada yang lebih ketat, seperti Prancis yang melarang ekspresi netral dengan bibir sedikit terangkat. Semua ini mengikuti pedoman internasional yang dirancang agar sistem pengenalan wajah bekerja optimal di mana pun paspor digunakan.
Dulu, sebelum teknologi biometrik berkembang, foto paspor jauh lebih santai. Ada yang boleh memakai topi unik, ada yang pose sambil pegang alat musik. Sekarang? Ekspresi netral adalah harga mati demi keamanan global.
Apa yang Terjadi Kalau Kamu Nekat Senyum?
Risikonya nggak main-main. Kalau kamu mengajukan foto dengan ekspresi yang terlalu ekspresif seperti tersenyum lebar, gigi terlihat, atau bahkan selfie ala anak TikTok, pengajuan paspormu bisa langsung ditolak. Kamu akan diminta mengunggah foto baru, dan hal ini bisa berimbas pada prosesnya yang terlalu lama.
Selain itu, ada aturan teknis lain yang sering dilupakan. Kacamata biasanya dilarang dikenakan, kecuali kalau kamu menyodorkan surat dokter. Selain itu, penutup kepala hanya boleh digunakan untuk alasan keagamaan yang memang bikin seseorang memakainya sehari-hari
Meski hasil akhirnya sering bikin kita ingin menyembunyikan paspor dalam dompet paling dalam, foto ini punya fungsi penting: melindungi identitas kita di era ketika pemalsuan semakin canggih. Jadi, anggap saja foto paspor sebagai bentuk kontribusi kecil untuk keamanan perjalanan internasional, Gez. (Arie Widodo/E07)
