BerandaHits
Senin, 14 Agu 2022 14:00

Kenapa Buku Bisa Mengeluarkan Aroma 'Wangi' yang Bikin Candu?

Aroma khas yang keluar dari lembaran-lembaran buku dinamakan bibliosmia. Aroma tersebut jadi magnet bagi orang-orang untuk tetap membaca buku fisik. (Gramedia)

Ada orang yang menyukai aroma yang keluar dari lembaran-lembaran buku. Baik buku baru maupun tua memberikan bau yang membuat orang ingin menghirupnya.

Inibaru.id - Meski sudah banyak buku, baik fiksi maupun nonfiksi, yang dikemas dalam bentuk e-book (electronic book), tetap saja buku fisik masih mempunyai banyak penggemar. Para kolektor buku tetap mengalokasikan dana untuk membeli buku secara rutin.

Salah satu yang menjadi alasan seseorang lebih mencintai buku fisik ketimbang e-book adalah aromanya. Ya, bau buku yang khas nggak akan bisa dihirup jika kita memilih membaca e-book, kan? Padahal, aroma buku bagi pencinta buku adalah candu.

Di kalangan kolektor buku, aroma khas yang berasal dari lembaran-lembaran buku disebut bibliosmia. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yang artinya “buku” dan “aroma”. Seperti apa sih aroma buku yang dimaksud?

Nggak ada kata-kata yang pas yang bisa mendeskripsikan aroma buku yang bikin orang merasa ketagihan itu. Setiap buku mengeluarkan aroma yang nggak sama. Tapi yang jelas, aroma itu berasal dari gabungan senyawa kimia yang ada pada kertas.

Asal Aroma Buku

Aroma buku berasal dari kandungan alami pada kertas yang bereaksi dengan cahaya, panas, dan kelembapan. (Pixabay)

Menurut situs buku Gramedia.com, gabungan senyawa yang ada pada kertas buku meliputi kandungan alami selulosa dan lignin yang berasal dari batang pohon yang merupakan bahan utama pembuatan kertas. Zat-zat itu lalu bereaksi terhadap cahaya, panas, dan kelembapan.

Kandungan alami tersebut juga mengandung campuran senyawa kimia lainnya seperti benzaldehida, vanillin, etil heksanol, toluene, dan etil benzana. Jadi, nggak heran ya jika reaksi kimia yang terjadi dari berbagai senyawa ini menghasilkan senyawa organik yang mudah menguap hingga baunya tercium oleh pembaca ketika sedang membaca buku.

Aroma Buku Berbeda-Beda

Buku-buku tua dengan aroma bibliosmia yang kuat biasanya kita jumpai di perpustakaan umum atau kampus. (Metrum/Ana Siti Ghania)

Aroma buku satu dengan lainnya nggak akan persis. Itu karena kandungan pada kertas, usia buku, dan tinta mempengaruhinya. Buku baru yang masih tersegel misalnya, mempunyai aroma yang fresh. Buku baru biasanya mengeluarkan aroma yang wangi karena didominasi aroma tinta dan lem perekat yang berada di punggung buku. Karena masih baru, buku belum mengalami proses penguraian senyawa ya, Millens.

Namun, semakin lama, saat buku sudah lapuk termakan usia, kertas mulai usang karena adanya proses kerusakan. Seluruh bahan kimia yang terkandung pada kertas mengeluarkan aroma yang menunjukkan proses penuaan. Misalnya, kandungan hydrogen peroksida untuk membuat kertas menjadi lebih putih dan kandungan lain seperti alkyl ketene dimmers agar kertas menjadi lebih tahan air.

Perubahan kertas baru menjadi kertas usang bisa kita lihat saat kita menemukan ada bercak atau gradasi kuning yang ada di buku-buku tua. Hal itu terjadi sebab kandungan lignin bereaksi dalam waktu lama. Biasanya dimana kamu mendapati buku-buku tua semacam itu? Ya, buku-buku tua dengan aroma bibliosmia yang kuat ini biasanya kita jumpai di perpustakaan umum atau kampus.

Kalau kamu tergolong yang secinta itu dengan aroma buku nggak sih, Millens? Jika iya, pastilah kamu lebih memilih membaca buku fisik ketimbang buku elektronik. (Grid,GNFI/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: