BerandaHits
Sabtu, 16 Nov 2018 13:30

Kehabisan Uang, Wisatawan Rusia Tidur di Tenda Dekat Kuburan di Probolinggo

Boris Osmanov saat dirawat di rumah sakit. (Pantura7)

Fenomena begpackers atau wisatawan yang kehabisan uang hingga mengamen dan mengemis mulai menjamur di berbagai negara tujuan wisata, termasuk Indonesia. Salah satu kasusnya yakni wisatawan asal Rusia yang "menggelandang" di salah satu kuburan di Probolinggo, Jawa Timur.

Inibaru.id – Wisatawan dari Rusia, Boris Osmanov kehabisan uang saat berkunjung ke Indonesia. Dia pun sempat tidur di kuburan Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo. Mendapat laporan tentang hal tersebut, anggota kepolisian Polres Probolinggo langsung melarikannya ke RSUD dr. Moh. Saleh, Probolinggo, Jawa Timur untuk mendapatkan perawatan.

“Boris turun dari jip setelah dari Gunung Bromo karena sakit perut. Turunnya di desa Sepuh Gempol. Setelah buang hajat akibat diare, Dia mendirikan tenda dekat dengan makam. Warga sempat berpikir tenda ini milik pencuri ternak. Setelah dicek ternyata ada Boris yang masih tidur,” jelas Kapolsek Wonomerto AKP Sugianto.

Kompas.com, Rabu (15/11/2018) menulis, Boris diketahui berkunjung ke Gunung Bromo. Namun, sata turun, dia mengaku sakit perut dan akhirnya mendirikan tenda di kuburan itu.

Sebelum mengunjungi Gunung Bromo, Boris sudah berwisata ke pelbagai negara seperti Hong Kong, Tiongkok, dan Singapura. Setelah dari Gunung Bromo, sebenarnya dia berencana akan pergi ke pantai, tapi di tengah perjalanan, uang dan bekalnya habis.

“Uang, makanan, dan minuman saya habis. Saya sakit perut setelah dari Gunung Bromo,” cerita lelaki berusia 45 tahun itu.

Saat sakit perut, Boris sempat pergi ke apotek untuk membeli obat tapi dia nggak memiliki uang. Melihat hal itu, salah seorang pegawai apotek tersebut, Bice memberikan obat secara gratis untuk Boris.

“Dia tidak punya uang untuk beli obat diare. Saya kasih gratis. Saya juga tawarkan tempat istirahat di garasi. Dia mau,” ucap Bice.

Fenomena Begpackers

Apa yang terjadi pada Boris dikenal sebagai fenomena begpackers. Selain di Indonesia, negara-negara lain seperti Thailand, Korea Selatan, Singapura, dan Vietnam juga sering ditemukan kasus wisatawan yang kehabisan uang. Untuk bertahan hidup, mereka kemudian mengamen atau bahkan mengemis.

Di Indonesia, kasus turis yang mengemis dan mengamen banyak ditemui di Bali dan beberapa kota di Pulau Jawa. Mereka biasanya membawa papan yang berisikan mereka membutuhkan uang demi melanjutkan perjalanan. Sebagai contoh, Detik.com, Minggu (10/9/2017) menulis, ada dua turis dari Republik Ceska dan Slovakia yang kehabisan uang di Pekalongan.

Petr Nedomelel dan pasangannya, Jara Bratska baru berwisata di Bali dan Jawa Timur dan akan pulang melalui Jakarta. Sayang, di Pekalongan, Petr jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Mereka kemudian kehabisan uang demi membiayai pengobatan Petr dan akhirnya meminta bantuan Kapolsek Wiradesa AKP Yorisa Prabowo agar bisa ke Jakarta dan pulang.

“Kami tumpangkan mereka ke PO Bus yang mau membawa ke Jakarta secara cuma-cuma. Kami juga berikan bekal di Jakarta dan menyarankan mereka ke kantor kedutaan masing-masing,” cerita AKP Yorisa.

Kalau menurut Millens, keberadaan turis-turis yang mengemis atau mengamen demi bisa terus berwisata ini normal atau malah sebenarnya bikin gemas dan merepotkan sih? (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: