BerandaHits
Sabtu, 28 Mei 2021 17:00

Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Kok Bisa Ada Daerah Namanya Kombinasi Angka dan Perkalian?

Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung di Sumatera Barat. (sekolah.data.kemdikbud.go.id)

Di Padang Pariaman, Sumatera Barat, ada nama kecamatan unik bernama 2 x 11 Enam Lingkung. Bagaimana ya sejarah penamaan kecamatan ini sehingga ada kombinasi kata, angka, dan perkalian?

Inibaru.id – Saking luasnya wilayah Indonesia, kamu bisa menemukan wilayah dengan nama-nama yang sangat unik dan nggak biasa. Sebagai contoh, di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, ada lo nama kecamatan yang isinya kombinasi kata, angka, dan perkalian. Kecamatan tersebut adalah 2 x 11 Enam Lingkung. Nama yang sangat unik, ya?

Tebak, berapa jumlah kecamatan di Indonesia? Jumlahnya adalah 7.094 kecamatan, lo. Nah, di setiap kecamatan, pasti ada sejarah atau fakta-fakta unik yang membuatnya memiliki nama tersebut. Hal inilah yang juga terjadi di Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung ini.

Sebenarnya, di Kabupaten Padang Pariaman ada sejumlah kecamatan lain yang juga memakai angka sebagai namanya. Di persis sebelah utara 2 x 11 Enam Lingkung, ada Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam. Ada juga Kecamatan V Koto Timur, V Koto Kp. Dalam, VII Koto, dan IV Koto Aur Malintang.

Jadi gini, kalau kamu merasa asing dengan penulisan “2 x 11”, sebenarnya angka dua melambangkan daerah hilir dan daerah mudik. Yang rumit adalah adanya angka 11 karena terkait dengan jumlah nagari (desa) dan suku yang mendiami daerah hilir dan daerah mudik tersebut.

Enam suku yang mendiami daerah tersebut adalah Sikumbang, Guci, Jambak, Panyalai, Koto, dan Tanjuang. Mereka bisa ditemukan di nagari (desa) seperti Pakan Baru, Pakandangan, Parit Maintang, dan Koto Tinggi yang ada di daerah hilir. Selain itu, mereka juga mendiami nagari-nagari yang ada di daerah mudik layaknya Guguak, Kayu Tanam, Kepala Hilalang, Sicincin, serta Induriang.

Ada juga Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam. (Risamedia)

Dua daerah (hilir dan mudik), enam suku, dan di masing-masing ada lima nagari (6+5 = 11), maka jadilah sebutan 2 x 11 untuk nama kecamatan ini.

Nah, sekarang kita membahas nama Enam Lingkung. Jadi, dulu ada sembilan toboh, sebutan wilayah setingkat desa sebelum kemudian diganti jadi nagari. Hanya, sembilan toboh ini kemudian berkurang jadi enam nagari saja, yakni Toboh Kecek, Koto Tinggi, Gadue, Parit Malintang, Labuak Pandan, serta Sungai Asam.

Angka “enam “sudah ditemukan, nah kalau kata “lingkung” ini adalah sebutan lokal untuk menyebut posisi keenam nagari ini yang mengelilingi Pakandangan, nagari induknya. Ketemu deh sebutan Enam Lingkung.

Setidaknya, lebih dari 17 ribu jiwa mendiami Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung. Menariknya, ada kecamatan lain hasil pemekaran dari kecamatan ini, yakni Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam dengan memiliki penduduk lebih banyak, yakni lebih dari 25 ribu jiwa.

Sangat menarik ya sejarah nama Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung di Sumatera Barat. Kalau di tempatmu, apakah juga ada daerah dengan nama yang nggak biasa seperti ini, Millens? (Ris/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Polda Jateng Grebek Tambang Ilegal di Klaten, Modusnya Konsumen Datang ke Lokasi

19 Nov 2024

Dua Sisi Fenomena Ulat Pohon Jati di Gunungkidul, Ditakuti Sekaligus Dinanti

19 Nov 2024

Menguak Sejarah Penggunaan Karpet Merah untuk Acara Penyambutan Resmi

19 Nov 2024

Dua Desa Indonesia Dinobatkan Jadi Desa Wisata Terbaik di Dunia 2024

19 Nov 2024

Sapa Masyarakat Jepara, Lestari Moerdijat Bahas Demokrasi dan Ratu Kalinyamat

19 Nov 2024

Pneumonia Masih Menjadi 'Pembunuh Senyap' bagi Anak-Anak

19 Nov 2024

Baru Kali Ini, Indonesia akan Gelar Pilkada Langsung Serentak

19 Nov 2024

Ugly Fruits dan Potensi Tersembunyi di Balik Buah Berpenampilan 'Jelek'

19 Nov 2024

Begini Dampak PPN 12 Persen yang Bakal Berlaku 2025

19 Nov 2024

Lestari Moerdijat: Aspirasi Masyarakat adalah Bahan Bakar untuk Kebijakan yang Inklusif

19 Nov 2024

Mencicipi Rasa Legendaris yang Disajikan di Warung Mi Lethek Mbah Jumal

20 Nov 2024

Nggak Ada Perayaan Tahun Baru di Shibuya, Tokyo, Jepang

20 Nov 2024

Petani Milenial, Berhasilkah Bikin Anak Muda Berkarier Jadi Petani?

20 Nov 2024

Mau Pertama atau Berkali-kali, Pengalaman Nonton Timnas Indonesia di GBK Membekas Abadi

20 Nov 2024

Pastikan Kehalalan, Juru Sembelih di Rembang Dilatih Sesuai Syariat Islam

20 Nov 2024

Bagaimana Orangtua Menyikapi Anak yang Membaca Manga dengan Unsur Kekerasan

20 Nov 2024

Lawang Keputren Bajang Ratu, 'Peninggalan Majapahit' yang Terlempar hingga Lereng Muria

20 Nov 2024

Mengenal 4 Budaya Kota Semarang yang Kini Berstatus Warisan Budaya Takbenda

21 Nov 2024

Memahami Perempuan Korea di Buku 'Bukannya Aku Nggak Mau Menikah' Karya Lee Joo Yoon

21 Nov 2024

AI Bikin Cerita Nyaris Sempurna, Tapi Nggak Mampu Bikin Pembaca Terhanyut

21 Nov 2024