BerandaHits
Rabu, 19 Des 2023 17:00

Kebijakan di Jepang: Orang Tua Punya Banyak Keturunan, Anak Kuliah Gratis

Kebijakan di Jepang: Orang Tua Punya Banyak Keturunan, Anak Kuliah Gratis

Ilustrasi: Anak berkesempatan kuliah gratis jika kita memiliki banyak keturunan di Jepang. (gaijinpot.scdn3.secure.raxcdn)

Demi menepis keengganan generasi muda punya anak karena biaya hidup yang tinggi, bakal ada sebuah kebijakan unik di Jepang, yakni anak gratis biaya kuliah untuk orang tua yang punya banyak keturunan.

Inibaru.id – Jepang belakangan jadi salah satu negara yang terus mengalami penyusutan populasi. Pemerintah setempat telah melakukan pelbagai cara agar anak mudanya berniat punya anak, salah satunya dengan menerapkan aturan gratis biaya kuliah untuk pasangan dengan tiga anak atau lebih.

Tujuannya, anak-anak dari keluarga tersebut nggak lagi dipusingkan dengan biaya kuliah di Jepang. Bahkan, jika memang memenuhi syarat, mereka juga nggak perlu membayar biaya sekolah untuk menengah pertama, level tinggi jurusan teknik, dan lembaga-lembaga pendidikan sejenis lainnya.

Kebijakan unik ini diungkap oleh Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida. Menurut keterangannya, kebijakan ini bakal berlaku pada 2025 tanpa memperhatikan seberapa minimal pendapatan bagi keluarga yang bakal mendapatkan bantuan.

Menurut informasi yang dirangkum dari Asahi dan Japan Times, kebijakan ini memang dibuat agar keluarga di Jepang mau memiliki anak lebih banyak dan dipastikan akan masuk dalam Kebijakan Strategis Masa Depan Anak.

Alokasi Dana Fantastis

Tingkat kelahiran di Jepang semakin menurun. (savvytokyo)

Kebijakan tersebut diyakini bakal disahkan dalam rapat kabinet yang bakal dilakukan jelang pergantian tahun 2024 ini. Dalam hal ini, pemerintah Jepang disebut-sebut sudah menyiapkan dana fantastis, yaitu 3,5 triliun yen demi membuat program ini bisa berjalan dengan lancar.

FYI, angka kelahiran di Jepang memang terus menurun dalam tujuh tahun terakhir. Per 2022, hanya 799.728 bayi yang lahir sepanjang tahun. Jumlah tersebut turun 5,1 persen dibanding tahun sebelumnya sekaligus menjadi angka kelahiran bayi terendah dalam setahun sejak 1899.

Menurunnya angka kelahiran terjadi karena berkurangnya minat generasi muda untuk menikah. Mereka ragu memiliki anak karena biaya hidup yang tinggi. Andaipun menikah, biasanya mereka memilih untuk hanya memiliki satu anak.

Rendahnya angka kelahiran ini diprediksi akan membuat penduduk Jepang yang saat ini sekitar 125 juta jiwa itu bakal menyusut jadi 87 juta jiwa saja pada 2070. Hal tersebut dianggap sangat buruk bagi masa depan ekonomi Negeri Matahari Terbit.

“Ini adalah kesempatan terakhir bagi kita untuk membalikkan rendahnya angka kelahiran. Soalnya, diperkirakan populasi muda akan berkurang secara drastis pada 2030,” ungkap Kishida sebagaimana dilansir dari Associated Press, belum lama ini.

Biaya hidup yang tinggi pastilah bikin gundah, terlebih kalau kita telah merencanakan masa depan pendidikan dan fasilitas terbaik untuk anak. Semoga kebijakan "beasiswa punya banyak anak" ini berhasil menjawab kegundahan mereka ya! (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025