Inibaru.id – Di era saat ini, generasi milenial sudah tumbuh menjadi seseorang yang dewasa. Mereka mulai menghadapi berbagai tantangan. Seiring dengan perkembangan zaman, tantangan yang dihadapi kaum milenial ini cuku berbeda dibanding tantangan yang menghadang generasi sebelum-sebelumnya.
Berikut beberapa tantangan hidup yang mungkin bakal dihadapi generasi milenial.
Sikap Politik
Saat ini kaum milenial sudah mulai mewarnai panggung-panggung politik di Indonesia. Beberapa di antaranya ada yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah, ada juga yang memilih aktif terlebih dahulu di partai politik.
Sejak berusia 17 tahun, seseorang sudah berhak menentukan hak pilih saat pemilu. Menurut hasil survei dari Alvara Research Center pada 2014, dalam gambaran sebuah pemilihan umum, generasi milenial di Indonesia cenderung menjadi pemilih yang bersikap swing alias berubah-ubah dan apatis alias nggak peduli.
Lapangan Pekerjaan Makin Sempit
Pada Februari 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 5,01 persen. Kendati demikian, jumlah pengangguran di Indonesia masih berjumlah 6,82 juta orang. Kenyataan tersebut tentu menjadi tantangan generasi milenial saat ini. Dengan angka pengangguran setinggi itu dan lapangan pekerjaan yang sempit, kompetisi mencari kerja pun semakin ketat. Lalu apa yang harus dilakukan? Karena itulah, generasi milenial perlu membuat target pribadi. Selain itu, memiliki keahlian tertentu juga menunjang portofoliomu saat mencari kerja.
Nggak Percaya Diri
Generasi milenial hadir di zaman teknologi yang mengharuskan mereka berpikir maju dan kreatif. Nggak jarang, hal ini membuat beberapa remaja minder karena merasa nggak berbakat. Duh, kalau hal itu dibiarkan bisa jadi stres dan depresi nih. Jadi, jangan biarkan kelemahan ini menghambatmu ya, Millens. Jangan takut untuk mencoba. Kalau kamu salah, tandanya kamu akan berhasil sebab ada banyak pelajaran dari sebuah kesalahan.
Tren Pernikahan yang Berubah
Generasi milenial memiliki tren pernikahan yang berbeda dengan zaman dulu. Menurut riset dari Bridestory, bila pernikahan zaman dulu semuanya diarahkan dan disiapkan orang tua, saat ini calon pengantinlah yang merencanakan semua hal dalam pernikahannya. Terlebih lagi saat ini sudah banyak wedding organizer yang siap menyukseskan pernikahan sehingga merencanakan pernikahan makin mudah.
Komentar Orang Lain
Mendengar omongan negatif dari orang lain adalah hal yang sangat menyebalkan, ya? Hal-hal yang semestinya menjadi privasi bisa jadi konsumsi umum meski hanya sebagai basa basi. Kalau sudah seperti itu, jangan ambil pusing deh! Daripada kamu memikirkannya dan malah jadi beban yang menghambat semuanya, jadikan hal tersebut sebagai motivasi dan kesempatanmu untuk meminta doa darinya. Salah satu contoh saat mereka menanyakan pekerjaanmu saat kamu masih pengangguran, bilang saja “Lagi berjuang cari kerjaan nih, doain ya!” atau saat ditanya kapan menikah, jawab saja “Belum ketemu jodohnya, doain aja biar nggak kesasar.”
Tantangan itu bisa sobat Millens hadapi kok kalau mau berusaha. Semangat! (IB07/E04)