BerandaHits
Senin, 3 Jul 2022 13:15

Kata Sains Soal 'Kupu-kupu di Perut' Ketika Jatuh Cinta pada Ayang

Ketika jatuh cinta, orang cenderung merasakan sensasi kupu-kupu di perut. (via Grid)

Sangat wajar ketika jatuh cinta ada sensasi kupu-kupu di dalam perut. Yuk, simak penjelasan ilmiahnya kenapa ada "kupu-kupu" di dalam perutmu.

Inibaru.id – Kamu setuju nggak kalau ketika sedang jatuh cinta, ada sensasi unik di perut? Sensasi itu biasa dikenal dengan istilah 'kupu-kupu di perut'.

Ya sudah pasti hal itu cuma sensasi. Faktanya, nggak ada kupu-kupu di dalam perut. Sensasi ini timbul karena adanya komponen kimia tubuh.

Kata Helen Fisher, antropolog biologi sekaligus pakar hubungan romantis, sensasi kupu-kupu di perut dapat disebabkan oleh peningkatan kadar zat norepinefrin pada seluruh sistem saraf pusat.

Norepinefrin berfungsi baik sebagai hormon maupun neurotransmitter (molekul penghantar pesan antar sel saraf). Zat ini dilepaskan sebagai respons terhadap stres dan ketertarikan. Karena itu, sensasi kupu-kupu di perut ini juga muncul saat merasa cemas, takut, atau merasakan adanya bahaya. Jadi, nggak melulu ketika kamu jatuh cinta.

Saat norepinefrin ini aktif, bakal timbul sensasi fisik lain seperti deg-degan, merasa lebih waspada, energik, hingga kehilangan nafsu makan.

Di samping itu, jangan lupakan peran dopamin yang merupakan “kawan” norepinefrin. Dopamin bikin kamu merasa bahagia dan termotivasi.

Zat norepinefrin yang aktif bikin kamu deg-degan. (Unsplash/ Katy Anne via Suara)

Hormon ini dilepaskan ketika kamu melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti menghabiskan waktu dengan pasangan.

"[Secara umum kedua zat ini] menghasilkan banyak reaksi fisik, di antaranya 'kupu-kupu', mulut kering, lutut lemah, gagap, dan respons lainnya," jelas Fisher, seperti dikutip dari Shape.

Eits, hal yang hampir sama juga disampaikan oleh para ahli dari Loyola University Health System, lo. Mereka menyebut, jatuh cinta mampu melibatkan tiga jenis zat kimia di dalam tubuh, yakni dopamin, adrenalin, dan norepinefrin.

Dopamin menciptakan rasa euforia, sementara adrenalin dan norepinefrin bertanggung jawab pada peningkatan degup jantung, kegelisahan, dan keseluruhan sensasi pengalaman cinta.

O ya, dari hasil pemindaian MRI, cinta mampu menerangi pusat kesenangan di otak. Saat jatuh cinta, aliran darah meningkat di area pusat kesenangan. Area ini merupakan area yang sama dengan bagian otak untuk perilaku obsesif-kompulsif.

"Ini mungkin menjelaskan mengapa kita berkonsentrasi lebih banyak pada pasangan daripada hal lain di selama tahap awal hubungan," kata Mary Lynn, salah satu direktur Loyola Sexual Wellness Clinic, dikutip dari Science Daily.

Apa kamu juga pernah merasakan sensasi kupu-kupu terperangkap di perut, Millens? (CNN/IB21/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024