BerandaHits
Sabtu, 11 Nov 2022 15:18

Kabar Baik! Kemenkes Ungkap Tren Kasus Penyakit Gagal Ginjal Akut Turun

Ilustrasi kasus penyakit gagal ginjal akut. (Shutterstock/Shidlovski via Kompas)

Kemenkes mengungkap bahwa kasus penyakit gagal ginjal akut yang menyerang ratusan anak-anak Indonesia mengalami penurunan drastis.

Inibaru.id – Setelah berminggu-minggu mengakibatkan kepanikan, akhirnya masyarakat bisa bernapas lega. Kementerian Kesehatan menyatakan penyakit gagal ginjal akut yang mamakan banyak korban mengalami tren penurunan tajam dalam dua pekan terakhir.

"Dan kami ingin sampaikan dalam 2 minggu terakhir, kasus baru menunjukkan suatu penurunan yang sangat tajam, tidak mengkhawatirkan kita lagi," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Kamis (10/11/2022).

Syahril mengatakan nggak ada penambahan kasus pada sepekan terakhir. Sejauh ini, terdapat 324 kasus di 28 provinsi. Angka kematian hanya bertambah satu kasus.

"Dalam 6-7 hari terakhir ini tidak ada penambahan kasus. Dan penambahan kematian hanya satu ya. Saat ini masih dirawat ada 21 pasien ya. Jadi semakin menurun karena ada yang sembuh gitu," jelasnya.

Kondisi saat ini, sebut dia, merupakan hasil dari sejumlah upaya yang telah dilakukan bersama oleh sejumlah pihak.

Beberapa upaya tersebut mulai dari larangan pemakaian obat berbentuk sirop hingga pemeriksaan kandungan berbahaya yang terkandung di dalamnya.

Ilustrasi: Anak yang mengalami gagal ginjal akut. (Dinkes.kalbarprov.go.id)

Di sisi lain, Tim pencari fakta (TPF) dalam kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) terus mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan untuk bertanggung jawab terkait temuan kasus GGAPA di Indonesia.

"BPKN dan tim pencari fakta akan mendorong pemerintah untuk bertanggung jawab. Pemerintah dalam hal ini tentu BPOM dan Kemenkes sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pemerintah. Karena ini negara harus hadir," kata Ketua TPF Muhammad Mufti Mubarok di Gedung BPKN RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/11) dilansir CNN, Kamis (10/11).

Mufti juga mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan dan mencari penyebab pasti dari penyakit yang mayoritas menyerang anak usia balita di Indonesia ini. Dia nggak ingin korban kematian bertambah akibat pemerintah kurang tanggap dalam mengatasi temuan penyakit ini.

Sebagai informasi, TPF terdiri atas sembilan orang yang merupakan anggota dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), akademisi atau epidemiolog, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jurnalis, dan Baintelkam Polri, Millens.

Berdasarkan data Kemenkes per 6 November, kasus GGAPA di Indonesia mencapai 324 kasus dan tersebar di 28 provinsi di Indonesia. Dari ratusan kasus itu, 195 di antaranya meninggal dunia.

Duh, semoga ya ini menjadi akhir dari kasus penyakit gagal ginjal akut di Indonesia. Semoga nggak ada lagi nyawa anak nggak berdosa yang melayang sia-sia karena kendornya pengawasan dari pemerintah. Ups! (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024