BerandaHits
Jumat, 8 Jun 2023 19:26

Jumlah Perokok Aktif di Indonesia Capai 70,2 Juta!

Jumlah perokok di Indonesia capai 70,2 juta jiwa. (Medcom)

Kemenkes menyebut jumlah perokok di Indonesia capai 70,2 juta jiwa. Mereka juga mengungkap sejumlah langkah demi menurunkan angka perokok tersebut di masa depan.

Inibaru.id – Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah perokok aktif paling tinggi di dunia. Teranyar, data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap bahwa jumlah perokok aktif di Tanah Air mencapai 70,2 juta.

Data ini dibeberkan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr Dante Saksono Harbuwono saat mengikuti acara puncak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023 di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

“Saat ini jumlah (perokok) 70,2 juta. Sayangya, Indonesia ada di urutan ketiga (jumlah perokok paling banyak di dunia),” ungkapnya.

Tingginya jumlah perokok di Indonesia ikut mempengaruhi banyaknya kasus penyakit-penyakit berbahaya seperti stroke, kanker, dan penyakit jantung. Masalahnya, banyak perokok yang masih nggak menyadari bahaya dari hal tersebut dan baru mau berhenti pas sudah terdiagnosis penyakit tersebut.

“Ada yang sakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, paru-paru, baru mau berhenti merokok,” lanjutnya.

Nggak hanya rokok konvensional yang jadi sorotan Dante. Dia juga menyoroti semakin banyaknya pengguna vape atau rokok elektrik. Padahal, rokok versi lebih modern ini juga nggak kalah bahaya dari rokok konvensional.

Namun, diakuinya bahwapemerintah sudah menyadari hal ini dan sedang menyapkan aturan agar penggunaan atau pembelian rokok elektrik di masa depan nggak lagi jor-joran seperti sekarang.

Meningkatkan Jumlah Kawasan Tanpa Rokok

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) bakal semakin ditambah di Indonesia. (Setkab.go.id)

Hal lain yang diungkap Dante adalah pemerintah sedang berusaha untuk menambah jumlah Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di berbagai daerah. FYI aja, nih, di KTR, kamu nggak hanya dilarang merokok. Di sana, iklan rokok atau produk tembakau lainnya juga bakal dilarang, Millens.

“Sejauh ini sudah 86 persen daerah yang memiliki aturan KTR. Harapannya tahun ini 100 persen daerah punya aturan tersebut,” terangnya.

Sayangnya, meski sudah banyak KTR di berbagai tempat, nyatanya masih banyak orang yang nggak mengetahui di mana saja lokasinya. Mereka juga seperti tetap merokok meski sudah ada tanda larangan untuk melakukannya di lokasi-lokasi tersebut.

Menanggapi hal ini, Dante pun menyebut pemerintah akan semakin menggencarkan edukasi dan sosialisasi terkait bahaya dan larangan produk tembakau, termasuk di kurikulum-kurikulum sekolah.

Selain itu, pemerintah juga menyebut salah satu alasan yang membuat produk tembakau seperti rokok seperti terus digandrungi oleh masyarakat adalah melimpahnya hasil panen tembakau. Oleh karena itu, Kemenkes bakal mendorong para petani tembakau untuk menanam tanaman lain yang memiliki nilai jual yang nggak kalah menjanjikan.

“Nantinya kita beri penghargaan bagi yang tadinya menanam tembakau menjadi tanaman pangan lain,” pungkasnya.

Apakah ini bisa menjadi solusi terbaik? Di satu sisi, rokok telah menjadi industri besar penopang kehidupan banyak orang. Namun, dampak kesehatan dari produk tembakau juga nggak bisa begitu saja diabaikan. Gimana menurutmu, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024