BerandaHits
Rabu, 28 Nov 2023 16:22

Indonesia Gandeng UEA Bangun RS Kardiologi di Surakarta

Indonesia bekerjasama dengan Uni Emirat Arab (UEA) membangun Rumah Sakit Kardiologi di Kota Surakarta. (dok. Kemkes)

Indonesia bekerjasama dengan Uni Emirat Arab (UEA) membangun Rumah Sakit Kardiologi di Kota Surakarta. Sudah menjadi rahasia umum bahwa penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Inibaru.id – Penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Karena itu, penyediaan fasilitas kesehatan khusus jantung nggak bisa ditawar.

Nah, pada Senin (27/11/2023), Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri melakukan peletakan batu pertama pembangunan RS Kardiologi di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Menurut Menkes Budi, pembangunan RS Kardiologi ini mendesak karena penyakit jantung menyumbang tingginya angka kematian di Indonesia. Data mencatat sekitar 650 ribu kasus meninggal akibat penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung, setiap tahunnya.

"Penyakit jantung menjadi penyebab kematian paling tinggi di Indonesia dan kita kekurangan fasilitas kesehatan untuk menangani jantung dan stroke," ungkap Menkes Budi sebelum melakukan peletakan batu pertama di Surakarta.

Dalam usahanya mengurangi angka kematian, Menkes Budi menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap pasien penyakit jantung. Pasien yang mendapatkan penanganan dalam waktu kurang dari 4 jam memiliki peluang kesembuhan lebih dari 90%. Namun, fasilitas kesehatan yang terbatas dapat mengakibatkan penanganan terlambat, dengan konsekuensi yang fatal bagi pasien.

Penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. (Shutterstock)

"Fasilitas kesehatan memadai harus diiringi dengan ketersediaan sumber daya manusia kesehatan yang memadai," tegas Menkes Budi.

Dia juga menyoroti pentingnya reformasi pendidikan dokter spesialis untuk memastikan ketersediaan tenaga medis yang memadai.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dr. Azhar Jaya menjelaskan bahwa RS Kardiologi ini akan dibangun di lahan milik Pemerintah Kota Surakarta di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres. Pemerintah UEA akan membiayai seluruh konstruksi, sementara Pemerintah RI akan bertanggung jawab atas pengelolaan operasional setelah pembangunan selesai.

Usung Konsep Keberlanjutan

Sebagaimana fasilitas rumah sakit pada umumnya, RS Kardiologi dilengkapi dengan ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang operasi, serta fasilitas penunjang lainnya. Yang patut diapresiasi, rumah sakit ini akan menerapkan konsep bangunan berkelanjutan.

Jadi, rumah sakit ini menggunakan panel surya sebagai sumber energi utama, penampungan air hujan, dan komitmen pada pengurangan emisi karbon, sesuai dengan prinsip bangunan hijau atau green building. Keren kan?

Duta Besar Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri menegaskan bahwa RS Kardiologi ini akan menjadi rumah sakit modern pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi canggih dan model perawatan kesehatan inovatif.

Dia juga mengundang masyarakat dan sektor swasta dari kedua negara untuk menjajaki potensi proyek investasi bersama di sektor layanan kesehatan. RS ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan layanan kesehatan dan mengurangi jarak tempuh masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.

Semoga pembangunan fasilitas ini juga ditunjang dengan sosialisasi hidup sehat untuk menghindari penyakit jantung ya. Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Betul nggak, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024