Inibaru.id - Generasi Z, yang merupakan kelompok muda yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, telah tumbuh dalam era yang sangat terhubung secara teknologi.
Meskipun cuti merupakan hak pekerja yang penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan produktivitas, generasi ini seringkali merasa bersalah atau enggan untuk mengambil cuti. Kira-kira apa faktor yang menyebabkannya?
1. Budaya Kerja yang Kompetitif
Generasi Z tumbuh dalam lingkungan yang mendorong produktivitas dan kompetisi. Budaya ini dapat membuat mereka merasa takut kehilangan peluang atau gagal dalam mencapai tujuan karier. Akibatnya, mereka enggan untuk beristirahat dengan mengambil cuti karena takut akan terlihat kurang berdedikasi.
2. Tekanan Sosial Media
Paparan terhadap kehidupan yang tampak sempurna di media sosial dapat mempengaruhi generasi Z. Mereka mungkin merasa perlu untuk terus bekerja demi menjaga citra "sukses" di mata teman-teman dan pengikut mereka. Ini dapat mengakibatkan mereka mengabaikan kebutuhan pribadi, termasuk cuti.
3. Ketakutan akan Tertinggal
Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, generasi Z mungkin merasa takut bahwa mengambil cuti akan membuat mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, tren, atau peluang karier. Mereka merasa perlu terus "online" agar tetap relevan.
4. Tekanan Ekonomi
Beberapa anggota generasi Z mungkin merasa terbebani oleh tekanan ekonomi, seperti utang kuliah atau biaya hidup yang tinggi.
Hal ini bisa membuat mereka enggan untuk mengambil cuti, khawatir akan dampak finansial yang mungkin timbul.
5. Prioritas Karier yang Tinggi
Karier yang sukses sering menjadi prioritas utama bagi generasi Z. Mereka mungkin merasa bahwa cuti dapat mengganggu progres mereka dalam mencapai tujuan karier. Kehadiran yang konsisten di tempat kerja dianggap penting untuk mendapatkan pengakuan dan kenaikan jabatan.
Karena cuti juga penting untuk meningkatkan produktivitas, karyawan hendaknya memahami bahwa cuti adalah hak yang seharusnya dinikmati, tanpa merasa bersalah.
Edukasi dan perubahan budaya perusahaan dapat membantu mengurangi stigma ini, memungkinkan generasi Z untuk mengambil cuti dengan lebih percaya diri dan menjaga keseimbangan hidup yang lebih baik.
Nah, untuk menghindari rasa bersalah ini, kamu bisa kok merencanakan cutimu dengan menyelesaikan tugas-tugasmu. (Siti Zumrokhatun/E05)