BerandaHits
Sabtu, 14 Jul 2023 18:10

Fakta-Fakta Lagu 'Makeba' yang Viral di Instagram dan TikTok

Lagu Makeba yang dinyanyikan Jain. (Sony Music)

Sering membuka Instagram Reels atau TikTok? Pasti kamu sering mendengar lagu Jain - Makeba yang dijadikan musik latarnya. Nah, berikut adalah fakta tentang lagu ini, Millens.

Inibaru.id – Lagu Makeba sebenarnya sudah lama dirilis penyanyi asal Prancis, Jain, tepatnya pada 2015 lalu. Tapi, belakangan ini lagu tersebut kembali viral dan sering dijadikan musik latar untuk unggahan Instagram dan TikTok.

Judul dari lagu tersebut nggak bakal bisa kamu terjemahkan karena memang nggak diambil dari sebuah kata dari bahasa tertentu. Faktanya, ‘Makeba’ diambil dari nama seorang perempuan luar biasa bernama Miriam Makeba.

Lagu yang masuk dalam album debut Jain berjudul Zanaka ini memang dibuat sebagai penghormatan untuk perempuan yang mendapatkan julukan ‘Mama Africa’ tersebut. Lantas, siapa sih sebenarnya Miriam Makeba?

Menurut keterangan Indianexpress, Kamis (13/7/2023), Miriam Makeba adalah seorang penyanyi, penulis lagu, aktris, hingga aktivis hak-hak masyarakat sipil dan anti-apartheid dari Afrika Selatan yang lahir pada 4 Maret 1932. Masa kecilnya dihabiskan di sebuah negara yang menerapkan politik apartheid alias pemisahan berdasarkan warna kulit penduduk. Dia pun sering mendapatkan pengalaman nggak menyenangkan akibat peraturan yang sangat rasis tersebut.

Saat usianya 17 tahun, Makeba bergabung dengan grup penyanyi Manhattan Brothers. Dia pun kemudian membintangi dua judul film yang membuatnya populer di dunia Barat, yaitu King Kong dan Come Back Africa. Kesuksesan film yang disebut terakhir membuatnya dilirik dunia hiburan Amerika Serikat pada 1959. Penyanyi Harry Belafonte pun menjadi mentor sekaligus rekannya dalam berkarier di dunia hiburan.

Karya dari duet ini dengan cepat meraih hati penggemar seni Amerika Serikat. Pada 1962, Makeba dan Belafonte diminta untuk tampil di perayaan ulang tahun Presiden John F Kennedy. Tiga tahun kemudian, pasangan ini memenangi Grammy Award.

Miriam Makeba, inspirasi dari lagu Makeba yang dipopulerkan Jain. (Pbs.org/Netherlands National Archive)

Salah satu alasan mengapa karya-karyanya cepat populer adalah karena Makeba menggunakan unsur budaya Afrika pada lagu-lagunya. Hal itu adalah sesuatu yang baru di dunia barat. Ditambah dengan lirik lagu-lagunya yang banyak menyuarakan ketidakadilan dari politik apartheid di Afrika Selatan, lagu-lagunya pun membekas di hati banyak orang.

Yang menarik, Makeba sebenarnya nggak terpikir menjadi penyanyi yang menyuarakan hal-hal politis. Dia mengaku hanya pengin menyuarakan isi hatinya.

“Orang-orang berpikir jika aku sengaja menyuarakan ketidakadilan di Afrika Selatan. Sebenarnya, aku hanya menceritakan tentang kehidupanku,” ungkapnya dalam sebuah wawancara di The Guardian.

Sayangnya, gara-gara lirik lagunya pula, Makeba terusir dan nggak bisa pulang ke Afrika Selatan. Bahkan saat ibunya meninggal pada 1960, dia nggak mampu pulang karena dilarang masuk ke tanah kelahirannya sendiri.

Untungnya, Makeba nggak patah arang. Pada dua kali kesempatan, yaitu 1963 dan 1971, dia berbicara di PBB untuk menyuarakan protesnya tentang politik apartheid di Afrika Selatan. Perjuangannya akhirnya berhasil pada 1990 saat politik apartheid di Afrika Selatan dihapus. Setelah puluhan tahun, Makeba bisa pulang ke negaranya.

Pada 2008, Makeba meninggal saat mengadakan konser di Caserta, Italia. Dia mendapatkan serangan jantung setelah menyanyikan lagu Pata-Pata. Meski sudah dilarikan ke rumah sakit. Nyawanya tak tertolong.

Perjuangannya yang luar biasa selama hidup itulah yang membuat Jain membuatkan lagu untuknya. Kisah perjuangan Makeba memang luar biasa, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: