Inibaru.id – Bangunan cagar budaya bersejarah eks Keraton Kartasura dijebol dengan ekskavator. Hal ini membuat warga Kelurahan Kartasura, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah pun gempar dengan hal ini. Maklum, bangunan tersebut seharusnya dilindungi.

Omong-omong ya, nggak semua tembok eks Keraton Kartasura yang dihancurkan. Hanya bangunan di sebelah barat dengan lebar sekitar empat meter. Meski begitu, tetap saja hancurnya tembok bersejarah ini disayangkan banyak pihak. Apalagi, di bagian dalam dari tembok yang dihancurkan tersebut, terlihat sebagian tanah yang dikeruk sehingga bentuknya sudah nggak karuan.

Menurut Haryono, warga yang tinggal dekat dengan tembok tersebut, sejak beberapa hari terakhir, warga sudah melihat ekskavator.

“Sudah beberapa hari ini alat berat masuk sini. Sepertinya kemarin (Kamis, 21/4/2022) yang (merobohkan) tembok itu,” ujar Haryono, Jumat (22/4).

Di sisi lain, Lurah kartasura Agus Jaelani mengaku sudah meminta keterangan dari warga pada Jumat (22/4).

“Katanya mau dibuat bangunan, tapi belum tahu jadi apa, diratakan dulu. Tapi kemarin menjebol tembok. Katanya untuk memasukkan material,” terang Agus, Jumat (22/4).

Menurut hasil investigasinya, Agus menemukan pemilik dari lahan tersebut dengan inisial B. Nah, B ini membelinya dari warga yang tinggal di bagian barat dari tembok eks-keraton. Sayangnya, pemilik lahan yang baru ini nggak berkoordinasi dengan pihaknya terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan.

“Kami nggak tahu. Tiba-tiba kemarin sore dapat laporan, langsung saya hentikan bersama polisi tadi. Mungkin pemiliknya nggak paham,” ujar Agus.

Polisi Turun Tangan, Keraton Solo Menyayangkan

Karena hal ini, polisi turun tangan dan menghentikan aktivitas pembangunan di lokasi tersebut. Kasusnya pun ditangani oleh Polres Sukoharjo.

“Tadi pagi kami minta menghentikan dulu aktivitas di situ,” terang Kapolsek Kartasura AKP Mulyanta, Jumat (22/4).

Kini, pada bagian tembok yang sudah dijebol telah dipasangi garis polisi. Hal yang sama juga dilakukan pada sebuah ekskavator dengan warna ungu.

Sementara itu, pihak Keraton Solo sangat menyayangkan hancurnya cagar budaya tersebut. Hal ini diungkap langsung oleh Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo KPH Eddy Wirabhumi.

“Ini sungguh kejadian yang sangat memprihatinkan. Sudah jelas itu situs cagar budaya, tahu-tahu dirusak,” ujar KPH Eddy, Jumat (22/4).

Dia pun memastikan pihaknya bakal membawa kasus ini ke ranah hukum.

“Ini jelas-jelas perusakan cagar budaya. Inilah saatnya kita menegakkan UU Cagar Budaya yang sering tidak dihormati,” tegasnya.

Duh, sayang banget ya, Millens, tembok eks Keraton Kartasura ini punya nilai sejarah tinggi dan sudah ada sejak sekitar 300 tahun yang lalu. Karena sudah hancur sebagian, kira-kira bisa diperbaiki nggak, ya? (Det, Sol/IB09/E05)